LIDYA SEMAKIN CINTA

Monang Naipospos

Lidya Roesly dibesarkan dalam tradisi kebudayaan Batak. Sejatinya, dia adalah berdarah Bangka dari ayahnya putra Bangka (keturunan Chinnese) dan dari seorang ibu boru Hutabarat.

Pernikahan antar etnik orangtua membuat sang ayah memasuki kebudayaan batak sehingga dinobatkan menjadi marga Hutagaol melalui acara adat. Saat itu Lidya berusia 3 tahun. Mendapatkan marga Batak tidak dibuat sebagai hiasan saja. Lidya mengakui ayahnya bahkan lebih batak dari batak. Ini yang membuat kebudayaan batak itu menyentuh hati Lidya anak pertama dari 4 bersaudara ini walau belum mendalaminya dengan serius.

Lidya kelahiran Sibolga ini mengakui kecintaannya menjadi batak sudah tertanam sejak usia 3 tahun. Sedari kecil ibunya sudah menanamkan adat batak pada anak-anaknya. Saat ayahnya bertugas di Medan sangat rajin ke pesta adat, jadilah Lidya ditempa menjadi batak tulen.

“Setelah di Jakarta, bertambah besar cintaku pada budaya Batak”, jelasnya. Lidya mengaku bila ditanya suku apa, selalu disebutkan batak, bukan Bangka.

Tugasnya sehari-hari membawa dirinya melangkah ke Malaysia 24 Maret 2008 lalu. Di negeri jiran itu Lidya menyaksikan sebuah pegelaran kesenian Malaysia. Pertunjukkan tarian itu disaksikan kurang lebih 250 orang Top Retailer produk perusahaan tempatnya bekerja.

Inilah awal kagetnya Lidya, karena busana yang digunakan penari itu dari bahan ulos batak “ragi hotang”. Lidya kesal. Apa yang dilihatnya di Malaysia itu membuatnya bereaksi.

Sarjana Komunikasi jebolan UI ini mencurahkan uneg-unegnya dalam kolom komentar dalam bog ini

Keinginannya untuk mempopulerkan ulos batak pun disampaikan. Rencananya membuat disain pakaian kantoran dan fashion juga diutarakan. Keinginannya untuk melakukan diskusi dengan disainer batak seperti Merdi Sihombing pun direncanakan.

Gadis lajang di usia 28 tahun ini semakin cinta dengan ulos batak. Sebagai boru batak, merasa bertanggungjawab ulos itu tidak diklaim entik lain. Bagaimana ulos itu dapat digunakan oleh siapa saja tapi tetap dikenang bahwa motif itu berasal dari etnik batak. “Ulos tidak kalah fashionable dengan batik”, tegasnya. Dia juga mengakui menjadi trend setter pemakai batik modern dikantornya. “Kenapa itu gak bisa kulakukan dengan ULOS?”

Kejadian yang disaksikannya di Kuala Lumpur memicunya untuk mewujudkan niatnya yang sudah tertanam sebelumnya. Saat ini, didukung dua orang temannya sedang mencari informasi yang relevan dengan ulos; asal muasalnya, jenis-jenisnya, tujuan dan waktu pemakaiannya, tempat pembuatannya, dan perkembangannya saat ini.

Mereka berencana memperkenalkan ulos dalam bentuk barang yang dapat dipakai sehari-hari. Targetnya tidak terlalu muluk. Sasarannya adalah teman-temannya sendiri akan “ditulari” kegemaran memakai ULOS.

Dia mengakui dua tahun terakhir ini cintanya terhadap batak meluap-luap. Mungkin karena teman-temannya sewaktu SMA Immanuel Medan juga banyak orang batak. Selama di Jakarta pergaulannya banyak di lingkungan orang batak. Juga kentalnya kekerabatan dari keluarga ibunya Hutabarat, dan ompungborunya Aritonang Rajagukguk.

Lidya Hutagaol : “Hampir tiap liburan sekolah kami pergi berlibur ke kampung Sakkae-Hutabarat, di Tarutung sana. Bermain-main di sawahnya Ompungku sambil mengganggu akka ompungku (adik2 ompungku juga) yang sedang memanen padi, kacang, ubi, dll. Wah…. semua kenangan itu takkan kulupakan deh 🙂 Sesekali ke Parapat sana (yang dulu jauuuuuuuuh lebih rame dari sekarang).
Dan pula, Papaku tau betul adat batak dan sangat mau maradat. Malah aku merasa papaku jadi lebih batak daripada sodara2ku yang lain yang orang batak asli” 🙂


Bookmark and Share

Tautan :

Bila Boru batak Marhasapi
Perempuan Batak Memecahkan Kebisuan
Apa Pesan Siboru Tumbaga
Menjamin Hak Perempuan Batak Setelah Menikah
Pesona Boru Batak

73 tanggapan untuk “LIDYA SEMAKIN CINTA

  1. Saya memang pernah baca cerita tersebut…tentang Ulos tersebut, kesel juga sich bacanya.. tapi belum lihat photonya…
    Yach …jelas ini Ulos Ragi Hotang, kita harus bereaksi keras tentang hal ini, kalau bisa SEMUA ULOS di patenkan..nanti negara2 lain mengakuinya/mengklaim….Boleh mereka pakai..tapi bukan memiliki/mengklaim dari negara mereka..
    Sudah lagu, Batik, Musik Poco2 dari Menado dikatakan
    dari mereka (Malaysia), sekarang Ulos ntar lagi Andaliman…mereka klaim…

    Pendapatku tentang Ulos sebagai pakaian2 kantor/Unifrom apakah di Medan, atau seluruh Indonesia…waduh rasanya gerah banget tuch…apalagi materialnya seperti Ulos.(tebal)

    Duch…Nggak kebayang pakai Uniform Ulos naik bus, yang begitu padatnya….bisa2 satu bis 50 orang yang seharusnya isi penumpang 30 orang..apalagi sekarang manusia semakin berjubel, jalan2 semrautan…Waduh gerah….gerah…
    KECUALI di Indonesia ada musim Winter…pada saat musim tersebut menggunakan Uniform Ulos., Kalau di Sydney..Wool..
    Dan KECUALI materialnya dari katoon atau poly-katoon, MOTIFNYA Ulos…Seperti bahan Batik. Tidak salah ….saya mendukung….walau saya tidak bisa pakai.. (Memiliki pun rasanya sayang karena disini tidak sering pesta seperti di Indo…daripada penghias lemari dan berdebu…lebih baik tidak..Sayang…Syukur2 kalau ada pesta setiap tahun..bukan bulan loh!!)

    Tapi jangan bahan ULOS tebal seperti Ulos Sadum, Ragi Hidup, Ragi Hotang dan Ulos2 tebal lainnya…..GERAHHHHH!

    *** Banyak sudah hasil tenunan yang di order Merdi dari bahan sutra dan benang halus lainnya ditenun di tanah batak. Makanya sekali sebulan bahkan lebih, Merdi lalu-lalang ke partonun binaannya itu. Sudah ratusan kain bekal dan selendang dengan motif ulos dan dengan bentuk desain ulos asli yang halus dan tipis koleksi dia.

  2. Hmmmm….Bagus, kalau untuk pakaian pesta/resmi yach bagus…

    Tapi bila untuk unifrom kantoran ..yang digunakan setiap hari naik bus atau ojek …rasanya tidak cocok,.apakah tidak ada resiko apabila menggunakan hasil tenunan dan bahan sutera lagi misalnya benang2nya tertarik, robek . Kecuali itu motif ulosnya di cetak/sablon…dan material katoon….baru cocok.

    Kalau untuk pakaian Pesta/Resmi…yach tidak salah…bagus. Tapi untuk kantoran setiap hari…rasanya tidak cocok…udara Indonesiakan panas dan keringat…

  3. wah, gak nyangka Ito Monang mengangkat ‘kegelisahanku’ di sini. gak nyangka banget. mauliate da to 🙂

    Kak Rondang,
    Justru itu kak, karena kami tau ULOS itu tidak se’aplicable’ batik, makanya konsep yg kami rencanakan agak berbeda dgn pemakaian ULOS skrg. Tunggu aja tanggal mainnya ya Kak 🙂 saat ini masih proses pra-produksi.

    horas!

  4. Sedari awal kupikir lydia adalah batak tulen. Bukan tanpa alasan, soalnya dialah yang membawa dua orang sepupuku beserta istri mereka, yang satu adalah boru batak (sepupu lidya) dan yang satu lagi adalah keturunan cina, ke toba dream cafe untuk menikmati musik-musik batak karya viky sianipar. Aku belum pernah mengajak kedua sepupuku itu sebelumnya (takut mereka tidak bisa menikmati), ternyata lidya berhasil membangkitkan semangat kebatakan mereka melalui musik dan lagu yang ada di toba dream.

    Mengenai ulos batak di malaysia, mungkin mereka mau mewujudkan misinya menjadi “truly asia”. Selagi mereka tidak mengklaim itu sebagai aset budaya mereka menurutku kita tidak perlu khawatir. Tapi kalau mereka klaim sebagai aset mereka maka pemerintah harus mengambil sikap.

    Selamat buat lidya mau menjadikan ulos batak jadi lebih populer di negeri ini.

  5. Terimakasih Lidya,…Ompungmu Aritonang Rajaguguk, Ompungku Aritonang Ompu Sunggu dan Oma ku Aritonang Simare-mare..
    Baca namamu jadi teringat temanku Lidya Rumahorbo… Ku dukung ….kamu..

    Tapi jangan bahan Sutera loh…terlalu cantik untuk pakaian kerja..(Uniform), sayang… …biasanyakan pulang kerja langsung ke pasar,…tersenggol di pasar, di bajay, terkait…dan robek…juga kena BANJIR ..yang tidak pernah berhenti..(Kenapa ya..Jakarta banjir terus setiap tahun kudengar?…Disini tidak pernah banjir…)

    Semoga sukses lah ya….

    Ngomong2 kenal tidak dengan Pendeta Basaria Hutabarat..(teman saya waktu Sekolah minggu s/d1989). Saya tidak tahu dimana dia sekarang. terakhir saya dengar dia di Singapur.(2004). dari pendeta yang datang ke Sydney.

    Sekali lagi semoga sukses…ya..Horas.

  6. Untuk Merdi…

    Hallo…bagaimana kabar nich …sudah bulan Mei sekarang, bagaimana dengan persiapan2 Pergelarannya?….Semoga lancar2 aja yach.
    Sukses untukmu !…Sebagai pendengar saja saya disini yach.

    Sebenarnya sich ingin juga memiliki Ulos bahan Suteramu, teringat dengan kebaya2 saya ada 8 …saya jahitkan di Jakarta (1995/9)..juga baju2 Pesta….pakainya cuma di Indo saja…perkawinan keponakan. Ndak pernah saya pakai disini. Saya pikir tadinya bisa untuk di pakai disini/Sydney… saat
    Pesta…Pesta Batakpun (perkawinan) baru sekali…Waduh …sayang sekali..

    Tadinya mau saya pakai waktu keponakan2 suami nikah (2004, 2006, 2008) dan Harmony Day.Party.
    Tidak muat lagi karena terlalu sehat. Jadi saya simpan di lemari…penghias lemari…Ngurusin badan juga susah banget.
    (Akhirnya jadi untuk anakku nanti, tidak tahulah berapa tahun harus menunggu…).
    Kalau dipikir saya itu senang Ulos dan Kebaya…kadang saya iri..waduh di Indonesia ..sering2 pesta (ingat waktu naposo). Yach..Memang sudah demikian keadaanya.
    Anyway..

    SEMOGA SUKSES ACARANYA ….OK!!!

    Harmony Day Party…suatu pesta budaya untuk seluruh negara yang ada di Sydney dengan menampilkan tarian2, musik dan makanan. Diadakannya di gedung (tarian&musik) dan di kebun (promosi makanan dll). Waktunya tidak bersamaan..tergantung negaranya. Bulan April adalah bulan Harmony Day.

  7. Nunga mansai uli rupana, dilean muse rohana tu budaya asal natua-tuana boru. Ah, aut so dao nian umurni anakku siangkangan tu si Lidya on, pasti elek-elekhonku ma ibana asa olo gabe parumaenku 🙂

    *** Bah … 😀

  8. Sukses selalu untuk ito Lidya dalam usaha mengembangkan ulos menjadi sesuatu yang menarik, Tetapi jangan lupa ito ya usianya sudah 28 Tahun. Carilah Pendamping mu untuk temanmu dalam mengembangkan usaha mu.

    Good Luck.
    Regards,
    Anson Simanjuntak.

  9. kak Rondang,
    sama2 kak. doain aja ya biar rencana kami bisa terealisasi sesuai dgn konsep & harapan kami. aku kasih bocoran sedikit deh, nantinya produk2 yg kami buat tidak hanya aplikasi ULOS, tp kami jg mau memperkenalkan budaya batak yg lain yg bisa diaplikasikan pada pakaian sehari-hari. contoh: bahasa batak, icon2 batak, istilah2, alat musik, dll. Target yg kami bidik pun bukan pasarnya Bang Merdi, target kami tentunya tmn2 kami sendiri dgn produk yg dijual pun terjangkau oleh semua kalangan.

    bang Suhunan,
    mauliate bang. nga sadia umurni anak abang i? molo dang boe gabe parumaen ni abang, baen ma au gabe itomu bang ^_^
    sekalian ma bang, nga leleng hu lului buku ni abang, dang dapot dope 🙂

    Ito Anson,
    Thanks ya to. Soal teman untuk mengembangkan usaha sih sudah pasti ada. Aku saat ini bersama 4 org temanku (tadinya 2, 2nya lagi tertarik setelah kami ceritakan rencana ini) sedang semangat2nya mengerjakan rencana ini di sela-sela pekerjaan kami sbg karyawan. tapi kalau maksudnya teman untuk sehidup semati… ya doain aja ya ^_^

  10. Ibotoku na sasada on memang luar biasa.
    Uli, pisitar jala hormat.
    Molo pajumpang hami, ndang hea marhata Inggris manang marhata Malay.
    Tongtong do hami marhata Batak.
    Molo chatting pe tong songoni.
    Las roha mangida, hape satonga do mudarna Batak. Alai tondina mansai tung tangkas Batak, jala dipataridahon doi.

    Sai diramoti Debata hamu ate Ito na uli.
    Jumpang na jinalahan mu.

  11. boi do annon mamesan baju untuk pengantin…dengan motif ulos…? alana lao adong rencanaku lao mangoli…

    Horas

    Radja Martahi Nadeak

  12. Bah, parmalasya on sude do digurgeti halakon. agee..amang.
    Kok ito Lidya ke KL gak kasih tahu aku sih..(Nga mekkel lae HH.)…Kabbuurrr.

    Horas!

  13. @ abang Suhunan
    Didok dongan naung marparumaen, dang denggan ninna molo na songon idola niba dipillit anak niba gabe parumaen….

    @ lae Naipospos

    Ateh boa do menurut mu lae?..

    *** Olo do ra lae gabe sai dompak i roha ate …. 😀

  14. Tutu doi.. molo parumaenmu idola hamuna/Amanta… bahhh… SURSAR.. Holan dibereng torus do parumaenni (lirik-lirik sebelah mata… hahahha)… Hancurma… marcabang pikiran. Sega rusakna annon … Sukkun2 ma Inanta. Ai asing do amanta on hubereng… Aha do on. Dang di dokkon alai ni rohana do… Selera anakmu ma unang selera hamuna. Songon Ito/ Amangbao Monang tu Mey Pangaribuan. Nga manawar.. Dang dope di jawab ateh tawaran munai Amangbao… Hahahha….

  15. Semoga ulos ga ada yang “curi” keluar dari tanah batak. Aku jadi ingat ompungku yang masih setia pulang ke tarutung untuk mengambil ulos tenunan asli yang dikerjakan dengan tangan alat tenun tradisional. Ga jarang dia harus nunggu 3 bulan untuk 1 pesanan karena pengerjaannya sangat susah. Semoga ulos bisa abadi. Adekku alumni SMU yayasan sopo surung, dan aku paling suka melihat dia memakai uniform mereka yang dipadukan dengan ulos. Nampak gagah dan cantik dan satu lagi sangat mencerminkan budaya batak.
    Semoga niat Lidya dan kawan-kawan untuk mempertahankan budaya dengan ulos sukses dan kita bangso Batak makin bangga dengan kebudayaan kita sendiri…

    Horas

  16. salut lah sama si lidya ini bah… ternyata ada boru yg bukan 100% batak secinta ini dgn budaya batak…. sedangkan boru batak 100% sangat langka ditemukan yg memiliki rasa cinta terhadap budaya batak spt ito ini.
    ini lah perempuan yg asli sebagai BORU NI RAJA…
    semangat terus ya ito………..

    btw hutabarat no brp nya mama nya ito ini biar tau kita mar tutur bah atik na mar bere do au, manang mar ito do hita, manang mar namboru do au 🙂

  17. Aga fuang, semakin bangga rasanya jadi orang Batak saat berjalan2 di blog ini dan blog teman2 yg lain………

    Dan buat ito Lidya, semoga cita2mu terwujud ate ito…… Sebuah cita2 yg mulia pasti direstui Yang Maha Kuasa

    Horas Bangso Batak!!

  18. Ala boru Hutagaol ho (Lidya) amangtuam do ahu. Jadi mansai las do roha ala bangga ho gabe boru batak. Adong do bereku anak ni lae Imran Napitupulu par Balige boha masitandaan ma jo hamu ate hahaha. Sotung sanga annon amanta Suhunan Situmorang gabe mak comblang tu anakna. he he he he.

  19. Yes.. seperti kata Mama Loren, 2008 merupakan era kebangkitan batak-batak keren..!! Sukses selalu buat Ito Lidya…

  20. ” ….
    Songon Ito/ Amangbao Monang tu Mey Pangaribuan . Nga manawar.. Dang dope di jawab ateh tawaran munai Amangbao…Hahahha….

    Ka Lidia , qo bilang begitu? manawar aha?
    nga leleng dang hubuka on situs
    🙂

  21. Amangbao…sudah bertanya dia (Mey) nichh…
    OK! Mey …Inti penawarannya “Mau tidak kamu jadi pasangan anak amangbao Monang?, Kalau ya…bisa pilih…”
    Hahaha..Amangbao Monang sudah lamaaaa sekali menunggu jawaban mu…..
    Kasihan dia …tidak di jawab penawarannya……hahahahhah….

    *** Jadi bingung aku 😀 Jelaskan ito Rondang kenapa aku bilang begitu dan komen yg mana 😀

  22. OKAY! KLIK PANORAMA DANAU TOBA, dan lihat
    Nama Mey Pangaribuan..

    Isi suratnya… bla…bla…bla…(pembahasan tentang karena tidak kenal maka sayang dan kenal tidak sayang).

    Mey, “Tano Batak cowok or cewek sich… Sorry ya …jadi kenalan…”

    Tano Batak ..Koment…”Belum tau ya, saya ama-ama…
    Kalau, memang Mey jadi parumaenku…baca dulu si “TEDAK RUPA SIBOTO GOAR”. “Pilih anakku yang mana suka”…Ini halusnya…tapi intinya kan yang saya sebut diatas…hahhhhahah….

    Hahahahah si Amang jadi malu hati….hahahha…

  23. Ada yang kurang itu : Kalau memang “MAU” jadi “PARUMAENKU”…dlll

  24. Acung jempol buat bere Lidya yang sangat Batak Keren. Tulang dukunglah cita-citamu itu. Memang kita harus bisa mengangkat adat-budaya kita lebih terhormat lagi di mata dunia dengan kemampuan kreatifitas yang kita miliki.

    Salam kenal, ya. Aku panggil bere aja, ya, karena aku Hutabarat Parbaju 17.

    Salam kenal juga untuk lae pemilik blog ini. Aku sudah sering ngintip blog lae ini, tapi baru sekarang bisa cakap-cakap. 🙂

    *** Mauliate lae 😉

  25. sory ka Lidya,
    aq salah ya…
    abis buru2 kemarin

    Monang itu siapa ya kan rondang ?
    maaf ya sebelumnya, yang aku kenal atau blom aku kenal nich ?
    monang marga pa ya?
    apa yang sering buat artikel itu, monang naipospos?

    iya komen yang mana ya????
    🙂
    🙂

    **** Hatop alusi hamu ito Rondang 😀

  26. OK…Monang dan Tano Batak itu adalah Ito/ Amangbao Monang Naipospos…
    Sudah kujelaskan pun tanggal 24 Mei 2008..tapi tidak ditampilakannya. KARENA MALU HATI……….HAHAHAHAHAHAHAHAHA,..

    Kasihan dia eh…sudah penasaran dia..itu…HAHAHAHAHA ….TAMPILKAN AJA NANTI TIDAK BISA TIDUR DIA….HAHAHAHA…..
    Jadi keluar mata ku karena tertawa lucu…ADUH MALUNYA HATIKU ……HAHAHAHA

    Maksudku air mata ku ..bukan mataku…karena lucunya kurasa jadi salah tulis…HAHAHAHAHa…….

  27. KARENA TIDAK SABARNYA MENUNGGU ANAK BESAR DAN KAWIN OLEH KARENA PROBLEM HIDUP INI …MASIH DALAM PROSES PERKENALAN SUDAH LANGSUNG MENYODORKAN…….HAHAHAHAHAHA…..AGO I AMANG HACCIT BUTUHA KU…ACH TAHE …

    HUATUSI DO PARKILALAAN…AGO i….AGO I…

    *** Gabe tangis nama au annon 😀

  28. Tadi terputus karena komputer mau dipakai anak2.

    Kalau misalnya dikatakan >>> Saya ama-ama, kalau mau “kenalan” dengan anak saya ..boleh ..Kamu bisa pilih..
    Jadi bukan menjadi “PARUMAEN LANGSUNG”…..
    Istilah nya belum kenal itu cowok/lihat pribadi sedikitpun langsung ajak kawin. Perempuan manapun pasti ketakutan…Apanya ini..katanya..

    Sabar ma..geleng dope dakdanak dang dope sidong kuliah na..Sayang… Annon sukkun2 jolma…Boasa dang sidung kuliah mu.. Ninna ibana..Ach, Alani amantaku….do…BOASA?….Di dokkon bapa asa muli ahu…BOASA SONGONI DIDOKKON BAPAM?? Dang huboto ninna… HAhahah…Molo ahu asing kan dang sidung kuliah ku..alana dang tonang rohaku…

    Molo ahu leleng dope alana gelleng dope dakdakna ku. Ipe sipata adong do roha ..HATOP MA HAMU MULI ….HAHAHAHA….

    *** Bah …. bah ……. 😀

  29. Adong na hurang ..HATOP HAMU BALGA DOHOT MULI..maksudku ..do…alanni lucu na..jadi salah ketik..ahu..
    HAHAHA…..

  30. Sabar ma paettehon jawaban..dang dope dua bulan.. (16 April 2008- 27 Mey 2008).

    Martandang do hamu ateh tu jabu ni bere mu..hahahaha…Asa unang holan hita nadua mekkel…Rap ma halakki asa ramai do..muse dang manang ise..do da….

  31. Hallo Lydia, baru aja baca blog ini. Salam kenal dan salut untuk usahanya mengangkat ulos dan icon2 Batak lainnya. Semoga berhasil dan jangan lupa sosialisasi yang gencar.
    Ngomong2, Kak Rondang Siallagan ini, yang asalnya dari Medan ya? Sepertinya hutanda goarna. Rumah di Jl Ceret – Ayahanda Medan? Kalo betul, aku Reny Lumban Gaol, rumah di siku Jl. Ceret/Ayahanda. Salam jumpa ya.

  32. HALLO….ORANG MEDAN/JALAN CERET…

    Ya, Saya Rondang Siallagan jalan Ceret 8-Ayahanda..
    Reny Lumban Gaol…Yang sudut mau masuk ke jln Ceret…Kakakmu si Darma, (siapa sich nama (2) kakakmu diatas si Darma…koq lupa saya nama mereka2 nich)…….Kalau saya tidak salah …kamu yang paling kecil dan diantara kakakmu..Kamu yang paling tomboi..Ya..kan.?.. Bagaimana kabar Lydia Rumahorbo, Butet Rumahorbo, Nina & Nani Tobing. Sudah pada kawinan belum mereka nich. Dan Ponakan Desy, Dian, serta Tiarma Siallagan…sudah pada gede-gede kali mereka ini..ya…
    Aduh senang nya aku…akhirnya ketemu dengan tetangga rumah…Teman sepermainan…

    Salam hangat dan salam rindu..ya pada mereka semua.

  33. @Lysda Reny Lbn Gaol

    Hi Lysda…Apa kabar? Bagaimana dengan kabar Bayu? Rupanya kau pengamat habatahon juga ya. Kayaknya kalian lagi reunian seputaran ayahanda nih….hehe.

    @ Rondang Br. Sialagan

    Ito, yang paling tomboy itu bukan lysda tapi kakanya yaitu helen, yang sekarang jadi reporternya BBC di London. Kalau lysda sih feminim banget orangnya.

    Horas

  34. @ Maradut.Pasaribu

    Ya, kemaren juga saya coba mengingat lagi….Ya, dia paling kecil, adiknya Helen, tinggi nya sedang dan yang tomboi “Helen”, agak tinggi dari Reny dan kakaknya (Darma dllnya) gambaran wajahnya pun masih bisa ingat. Darma dan Reny (panggilan sehari-hari di rumah) memang feminim…

    O…ya, Helen reporter BBC di London?…Hebat juga itu orang…Salut dach untuknya…Lama juga kami tidak ketemu ada kira2 18 tahunan..(tidak ada berita)..

    Ito, Maradut kenal Reny (Lysda) dimana…?.
    Tapi bukan Pasaribu tetangga kami kan…Basar Pasaribu…Soalnya saya coba2 ingat dengan nama tersebut. Salam kenal..ya. Horas.

  35. @Rondang br. Siallagan

    Ito, namaku “marudut” bukan “maradut”…hehehe. Medan itu kecil ito, jadi kemungkinan untuk kenal satu sama lain sangat gampang.

    Aku kenal dengan abangnya dan kakaknya lysda yaitu joseph dan helen. Kami pernah jadi pramuka waktu masih sd dan smp. Juga dengan suaminya lysda, kami pernah satu kantor.

    Kalau ito mau dengar siarannya helen, stel saja BBC untuk siaran indonesia, pasti dia yang bawain. Dia itu reporter yang berani, perang irak saja diliput sampai ke sana.

    Oh ya…aku bukan keluarga Basar Pasaribu. Salam kenal juga ito. Awas!! jangan salah ketik nama lagi ya. Masak aku harus potong kerbau lagi untuk ganti nama..hehe.

    Horas

  36. @Marudut Pasaribu

    Maaf…ya, salah ketik…lihat nama mu jelas..jadi teringat dengan Ompu Marudut di hutanami, pahompunya Marudut tapi Siallagan…Lucu…ya…Marudutnya …”tondongku”..
    Pasaribunya “tetanggaku”.

    Yach, nggak apa juga lah…potong kerbau…supaya makan daging kerbau saya…sudah lama tidak makan daging kerbau…selalunya…beef (lembu atau sapi).

    Teringatnya Marudut Pasaribu samakah dengan Marudut P-1000?. Horas.

  37. @ Rondang br Siallagan

    ai diparrohahon Iban do, lam tu pudi lam jempek komentar ni Laeku Naipospos. Komentar na parpudi holan tinggal dua hata nama.

    Molo sai dipagalak-galak Iban do pe taringot “melamar parumaeni”, bah biar rohangku holan sada hata nama annon komentarni laeku naburjui hehehe…

    Tu Lae Naipospos : boa lae, nunga antar suman hata Batak nahusuraton ? Antusi lae ma, ai so hea iba manurat marbahasa Batak. .

    *** Holan au dilesengi inang Rondang on sabulan on. Tu lae Suhunan dang barani, ala ni aha ate 😀

  38. Aha dalanku melesengi ito Suhunan, dang adong dalanku..Songon na di hatana ..

    “Ah, aut so dao nian umurni anakku siakangan tu si Lidya on, pasti elek-elekku ma ibanna, asa olo gabe parumaenku”

    Na mangelek-elek do, na di roha na dan muse nga ditanda si Lidya taon na salpu molo dang salah da, asing do tu hamu….

    “Dang dope marsitandaan, nunga patujoloon…songonna naeng manggadis sayuran manang pinahan ..PILIT MA, NA LOMO DIROHAM…”
    Ido da puang….hahhhhahaha.

    Dang dope ate dijawab gadissan muna. Paettema dang dope 2 bulan. HAHAHAHA

  39. @ Marudut Pasaribu..

    Terimakasih ya ..Infonya mengenai Helen…
    Akhirnya kami ketemu begitu juga dengan Inang (orangtua Helen kebetulan ke London) dan juga ketemu dengan keluarga Rumahorbo…Bontor Romahorbo…
    Senangnya saya..

    @ Reny kalau kamu mau tahu alamat emailku bisa kamu tanya pada Amangbao Monang ini dan bisa juga melalui Helen.
    Reny…saya coba cari namamu di google..namamu ketemu..tapi photonya anak kecil..saya jadi bingung..Loh koq beda orangnya, nggak mungkin Reny kembali usia 5/6 tahunan lagi..hahaa

    @Amangbao Monang.
    Mauliate amang blog muna on, nga pajumpang ahu tu dongan tetangga,..Annon …sian Ito Napitupulu …dongan ku Mathias Napitupulu, perwakilan Nhkbp Sudirman Medan, sian Ito Suhunan Situmorang…Nelson…perwakilan Nhkbp Petojo Jakarta, muse sian Ito Togar Silaban…perwakilan naposo Sinaga…i ma Darwin Sinaga…

    Mauliate..Amangbao..da.

    *** Alai inang sai lesengi hamu be au da 😀

    Horas..

  40. Ya,nggak apa-apa lah…nggak siapa-siapa ini….sekali…sekali…koq.. Holan mekkel…ma…da….hahahhahahah…

  41. hallo kak rondang
    wah, benar dugaanku. Senang rasanya bisa ketemu di dunia maya. Mauliate ma tu teknologi. Juga mauliate untuk amang moderator na burju, salam kenal Amang.

    Kak,
    inang/mama memang sedang mengunjungi Helen di London. Aku malah belum dengar cerita dari mereka/Helen ttg pertemuan dgn Kel. Bang Bontor Rumahorbo. Nantilah kalau inang pulang kami cerita.
    Oh ya, fotoku yang digoogle (facebook) itu foto anak boruku yang paling besar. Nantilah kita cerita yang panjang via email pribadi ya.

    Amang moderator,
    boleh minta alamat email Kak Rondang? Supaya kami bisa cerita2 panjang melalui email pribadi, jadi tidak mengganggu pembaca/pengunjung lainnya Amang. Makasih ya.

    Untuk Ito/Abang Marudut Pasaribu
    terima kasih masih ingat aku. Abang temannya itoku Edi dan K. Helen waktu Pramuka di St. Joseph dulu? Maklum, krn dulu aku gak ikut pramuka, aku rada2 lupa Bang. Trus, Abang satu kantor dgn Bayu di mana? Makasih Bang untuk penjelasannya.

    Salam semuanya

  42. Untuk Abang Marudut Pasaribu
    wah…maaf, maaf. Begitu aku posting komentarku di atas, aku langsung/segera tersadar kalo Abang itu Bang Franky Pasaribu ya? Habis, aku gak familiar dgn nama Marudut (kan soundingnya selalu Franky kan?)
    He…he…maaf seribu maaf ya Bang. Salam jumpa deh di tanobatak ini.

    hallo kak rondang
    wah, benar dugaanku. Senang rasanya bisa ketemu di dunia maya. Mauliate ma tu teknologi. Juga mauliate untuk amang moderator na burju, salam kenal Amang.

    Kak,
    inang/mama memang sedang mengunjungi Helen di London. Aku malah belum dengar cerita dari mereka/Helen ttg pertemuan dgn Kel. Bang Bontor Rumahorbo. Nantilah kalau inang pulang kami cerita.
    Oh ya, fotoku yang digoogle (facebook) itu foto anak boruku yang paling besar. Nantilah kita cerita yang panjang via email pribadi ya.

    Amang moderator,
    boleh minta alamat email Kak Rondang? Supaya kami bisa cerita2 panjang melalui email pribadi, jadi tidak mengganggu pembaca/pengunjung lainnya Amang. Makasih ya.

    Untuk Ito/Abang Marudut Pasaribu
    terima kasih masih ingat aku. Abang temannya itoku Edi dan K. Helen waktu Pramuka di St. Joseph dulu? Maklum, krn dulu aku gak ikut pramuka, aku rada2 lupa Bang. Trus, Abang satu kantor dgn Bayu di mana? Makasih Bang untuk penjelasannya.

    Salam semuanya

  43. @Lysda Reny Lumban Gaol

    Hehe….selamat datang juga di blog pencerahan ini…waduh kok jadi kayak yang punya blog aku ya!!! Unang muruk hamu da lae Naipospos…songon pajago-jagohon au di blog muna on.

    Lysda, pada saat aku mengenal blog aku putuskan gunakan nickname “marudut” karena nama itulah yang tertera di batu nisan oppungku. Tak tau kenapa aku teringat sama almarhum oppungku pada saat itu.

    @Rondang br. Siallagan

    Syukurlah ito bisa ketemu akhirnya dengan teman-teman lama…pasti menyenangkan tentunya.

    *** Goarna ma lae “partungkoan” jadi sude do hita nampunasa.

  44. @ Lysda,

    Darimana kamu bisa tahu/tebak bahwa nama Rondang Siallagan itu adalah saya. Soalnya nama bisa saja sama.

  45. @ Lidya Hutagaol
    Boe maroppung, boi do martulang… 🙂 Belajar soal partuturon memang bagus dan perlu. Kalo ada waktu, mampir-mampirlah ke blogku biar silaturahminya makin heboh 😀

    Horas lae Naipospos. Nga boha kabar di Laguboti? Sehat do sude ate…

    *** Horas bah. Nunga tarsosak au asa ingkon tangkas goar ni angka komentator di patrungkoanta on. Pangidoan lae tu jolo on asa tatolopi hata torop ate?

  46. Kak Rondang,

    waktu baca nama kakak langsung aja terpikir Kakak. Mungkin karena sepanjang ingatanku, boru Siallagan yang kukenal ya cuma Kakak, trus nama Rondang juga cuma Kakak (biasanya teman2ku atau saudara2ku Rumondang). Trus, kayak di’gora’ aja aku untuk menyapa Kakak lewat blog Ito Monang Naipospos ini. Gitu Kak critanya.

    Ito Monang Naipospos
    Mauliate da nga sahat email muna paboaon alamat email ni Kak Rondang.

    Bang Marudut
    jadi pake nama ini ajalah kusapa ya.. sesuai dgn nama yang dipilih.

    Horas

  47. wahhh,
    curang nich moderatornya…
    postingan mey ga ditampilin ya…

    masa sichhh,
    mey cari-cari dari atas ampe bawah ga ada,
    enak ya jadi moderator

    tapi jadi tertarik nich
    di blog ini cara hapusnya gimana ya, bisa diedit ya, comment nya

    kalau mey punya blog di multiply sich, untuk comment blom bisa saya edit….

    *** Komentarmu ada di SITEDAK ROBA SIBOTO GOAR masya lupa 😉

  48. untuk meluruskan…yg digunakan penari memang hampir sama dgn ulos ragi hotang.Indonesia & beberapa negara tetangga ada banyak hal yg hampir sama.salah satu kain tenunnya,spt.songket Melayu,tonun potani(tapsel) yg sdh punah dgn tenun pattani(thai).begitu jg dgn busana yg digunakan oleh penari tsb dgn ulos ragi hotang.menurut rekan Qalbi seorg pakar textil tradisional malaysia,kain tenun tsb berasal dari daerah yg berseblahan dgn Thailand,
    tq….horas

  49. sebenarnya yg utama diharapkan pengrajin bagaima na mereka bisa bertahan hidup.mereka bekerja hasilnya bisa dihargai lebih,yg pasti org asing yg bisa bertransaksi dgn harga diatas pasaran.sementara saat ini berapa banyk org2 Batak pada perduli dgn penghidupn para pengrajin di kampung dan budaya.
    lihat aja di blog2,ketika isu agama diangkat pasti pd riuh ramai.tugas paten mematenkan itu tugas pemerintah dan kaum intelektual.kemana aja mereka2…..

  50. Bou dukung 100000000000000 % rencanamu ate maen, biar semakin terangkat dulu icon batak itu. asa unang adong be hata namandok Horas beras dulu baru gabah…, hanccit roha mambege.
    Bou and keluarga mendukung semua.

  51. Pintor hatop ma kaluarhon ito Lidya Produk i, asa adong saingan ni batik na sian jawa an.

  52. @Ginomgom Simanjuntak

    painte ma Ito, lagi mangkarejoi do hami nuaeng.

    mauliate da 🙂

    *** Geram do iba mambege si Lidya on marhata Batak. Songon i do nuaeng aslina ninna rohangku. Nunga ummalo ibana sian si Pikki 😀

  53. Ito Monang,

    bah! songon adong nada meragukan sian Ito on ba 🙂
    jadi, andigan hita panjumpang Ito?

    ndang ummalo ahu sian ibana, dos do guru nami.

    ^_^

  54. kok………yg kasih coment di Blog ini nggak begitu banyak ia? pada kemana orang2 bataknya……apa nggak ada 0,00002% halak hita namambukka internet? dari sini baru ketahuan bahwa halak hita toba jarang do tu Warnet……….akka parkuliah lalap do aroa mambukka situs na asing…..(manang nahurang godang do Iklan ni Blog on Tulang) …..ni bantu pe paboahon tu akka dongan>>>>>ayo bangkitlah bangso batak bangso nanimiahan ….

    *** Tak perlulah diiklankan. Semua kan sesuai kebutuhan 😉

  55. horas hita sude….

    au boru batak do akka inang dohot hamu inang.
    boi do mamboto akka marga aha do hamu ?

    mauliate..

    *** Ito sandiri boru aha?

  56. au boru batak do ito.marga aha do tahe hamu ? jala didia do hamu marhuta ? tinggal didia maksud au..

    au malului dongan bahat halak hita…

  57. horas…

    salut buat lidya yang mengaku kental sekali dengan suku batak dan mengaku suku batak…pengalaman saya di Bontang banyak boru batak yang lahir disana ga mau ngakui bahwa dia orang batak, bahkan dia malu mengakui dia orang batak…n…tidak suka lagu2 batak…..

    jangan malu jadi orang batak……

    mauliate….

  58. Horas untuk saudara-saudariku semua…

    Batak identik dengan Banyak Taktik..
    Maka berbanggalah kita sebagai orang Batak.
    Jangan pernah sungkan-sungkan bahwa kita memang batak yang mempunyai Marga/ boru.
    Sampai kapanpun ikatan marga tidak akan pernah pupus dan hilang ditelan waktu. Batak itu Abadi karena Marga/ Boru…
    Sukses Selalu untuk semuanya …

    Horas ma di hita sasudena..

    ” Simatupang Sisters ”
    ( Tety – Susi – Bulan Boru Simatupang Sianturi )

  59. Horas Amangboru!

    Izinkan kami memperkenalkan diri.
    Kami, HALAKHITA – custom clothing for man, woman, kids, office, family, organization, etc, with touch of ULOS application –
    Kami persembahkan bentuk lain dari ULOS, dengan sentuhan modern, aplikasi keren dan stylish, tanpa menghilangkan keaslian dan nuansa etniknya.
    Kunjungi kami di http://uloshalakhita.blogspot.com

    HALAKHITA is more than just ULOS!

    Mauliate
    Ella Hutagaol-Lidya Hutagaol-Yohanna Nainggolan

  60. Ai santabi jo, (Tety, Susi, Bulan) Simatupang Sisters parende i do tahe hamuna ito? Ai hea do hubege kaset ni Simatupang Sisters on. Horas

  61. aku pengen tau kedudukan marga hutagaol di sibolga… kalo marga hutagaol/laki2, punya ank perempuan, apakah akan dapat marga yang sama… tp mamanya bukan orang batak. soalnya aku gak tau sama skali tenteng suku adat batak. trims..

  62. Dear Lidya,
    Terima kasih untuk perhatian yang diberikan untuk pelestarian budaya Batak. Kita bisa saling tukar pikiran untuk budaya Batak, jangan sampai hilang secara perlahan. Budaya adat istiadat Batak sangat banyak dan beragam. Jika bisa, perhatiannya dituangkan dalam buku. Moyang kita menuliskannya di ‘laklak’.
    Di pasar Senen, banyak dijual buku tentang budaya Batak. Sangat berguna untuk mendukung usaha Lidya. Meskipun di jual bukan di tempat yang ‘keren’ tapi informasinya sangat berharga.
    Sukses untuk Lidya.

    Josua Tambunan Ak.

Tinggalkan komentar