GONDANG BATAK WARISAN YANG KURANG DIHARGAI

Mark Kenyton

Kalau kita dengar istilah “musik Batak”, apakah yang muncul dalam pikiran kita? Istilah “Batak” berkenaan dengan sesuatu bangsa besar yang mengandung beberapa suku yang kebudayaannya dan bahasanya berhubungan, tetapi juga berbeda. Bangsa Batak termasuk suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak-Dairi, Mandiling, dan Angkola. Menurut kebiasaan di Indonesia, kalau kita dengar kata “Batak” kita biasanya pikir tentang kebudayaan Batak Toba. Kemudian, kecuali kita yang bekerja dalam suasana anthropolog atau etnomusikolog, istilah “musik Batak” hampir selalu disamakan dengan musik Batak Toba.

Kalau kita pikir tentang musik Batak, apakah itu yang timbul dalam akal kita? Dalam kota-kota besar seperti Medan, jawabnya hampir selalu terkait dengan musik pop Batak seperti musik trio vokal yang biasanya bisa didengar di pesta kawin, siaran radio musik Batak, Karaoke, lapotuak dsb.
Bila musik pop Batak dipersembahkan di video biasanya di kaset karaoke, rasanya hampir selalu ada tentang kerinduan desa, Danau toba, dan gaya hidup yang sering dianggap sudah hilang. Dalam video sejenis ini, sering penyanyi dan penari pakai pakaian tradisi menari tortor di depan rumah tradisi, atau dipinggir danau toba. Dalam video ini, kadang kita melihat sekilas ansambel musik tradisi Batak Toba; Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi. Penglihatan sekilas ini, bagaimanpun biasanya sangat singkat sekali dan hampir tidak pernah dibolehkan mendengar suara alat-alat ini dalam gambaran kebudayaan Batak Toba yang ditengahi dan diatur oleh media. Kelompok musik tradisi Batak Toba sudah menjadi lambang kebudayaan yang dilucuti oleh konteks dan makna asli. Gara-gara kekuatan media massa dalam hidup modern ini, masyarakat Batak Toba, khususnya pemuda yang tinggal di kota menganggap musik tradisi mereka sebagai simbol kebudayaan Batak tradisi, tetapi simbol tersebut melambangkan baik pemandangan hidup maupum astetis musik yang biasanya mereka diasingkan dalam kehidupannya sehari-hari.

GONDANG

Musik tradisi masyarakat Batak Toba disebut sebagai gondang. Ada tiga arti untuk kata “gondang” : 1. Satu jenis musik tradisi Batak toba; 2. Komposisi yang ditemukan dalam jenis musik tsb. (misalnya komposisi berjudul Gondang Mula-mula, Gondang Haroharo dsb; dan 3. Alat musik “kendang”. Ada 2 ansambel musik gondang, yaitu Gondang Sabangunan yang biasanya dimainkan diluar rumah dihalaman rumah; dan gondang Hasapi yang biasanya dimainkan dalam rumah.

Gondang Sabangunan terdiri dari sarune bolon (sejenis alat tiup-“obo), taganing (perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci punya peran melodis dengan sarune tsb), gordang (sebuah kendang besar yang menonjolkan irama ritme), empat gong yang disebut ogung dan hesek sebuah alat perkusi (biasanya sebuah botol yang dipukul dengan batang kayu atau logam) yang membantu irama.

Sarune Bolon adalah alat tiup double reed (obo) yang mirip alat-alat lain yang bisa ditemukan di Jaw, India, Cina, dsb. Pemain sarune mempergunakan teknik yang disebut marsiulak hosa (kembalikan nafas terus menerus) dan biarkan pemain untuk memainkan frase-frase yang panjang sekali tanpa henti untuk tarik nafas. Seperti disebut di atas, taganing adalah perlengkapan terdiri dari lima kendang yang dikunci dan punya peran melodis sama dengan sarune. Tangga nada gondang sabangunan disusun dalam cara yang sangat unik. Tangga nadanya dikunci dalam cara yang hampir sama (tapi tidak persis) dengan tangga nada yang dimulai dari urutan pertama sampai kelima tangga nada diatonis mayor yang ditemukan dimusik Barat: do, re, mi, fa, sol. Ini membentuk tangga nada pentatonis yang sangat unik, dan sejauh yang saya tahu, tidak bisa ditemukan ditempat lain di dunia ini. Seperti musik gamelan yang ditemukan di Jawa dan Bali, sistem tangga nada yang dipakai dalam musik gondang punya variasi diantara setiap ansambel, variasi ini bergantung pada estetis pemain sarune dan pemain taganing. Kemudian ada cukup banyak variasi diantara kelompik dan daerah yang menambah diversitas kewarisan kebudayaan ini yang sangat berharga.

Ogung terdiri dari empat gong yang masing-masing punya peran dalam struktur irama. Pola irama gondang disebut doal, dan dalam konsepsinya mirip siklus gongan yang ditemukan dimusik gamelan dari Jawa dan Bali, tetapi irama siklus doal lebih singkat.
Sebahagian besar repertoar gondang sabangunan juga dimainkan dalam konteks ansambel gondang hasapi. Ansambel ini terdiri dari hasapi ende (sejenis gitar kecil yang punya dua tali yang main melodi), hasapi doal (sejenis gitar kecil yang punya dua tali yang main pola irama), garantung (sejenis gambang kecil yang main melody ambil peran taganing dalam ansambel gondang hasapi), sulim (sejenis suling terbuat dari bambu yang punya selaput kertas yang bergetar, seperti sulim dze dari Cina), sarune etek (sejenis klarinet yang ambil peran sarune bolon dalam ansambel ini), dan hesek (sejenis alat perkusi yang menguatkan irama, biasanya alat ini ada botol yang dipukul dengan sebuah sendok atau pisau).

Tangga nada yang dipakai dalam musik gondang hasapi hampir sama dengan yang dipakai dalam gondang sabangunan, tetapi lebih seperti tangga nada diatonis mayor yang dipakai di Barat. Ini karena pengaruh musik gereja Kristen.

ASPEK-ASPEK SEJARAH

Ansambel musik yang memakai alat-alat terbuat dari perunggu di Sumatera biasanya terdiri dari perlengkapan yang punya empat sampai dua belas gong kecil,satu atau dua gong besar yang digantung, dua sampai sembilan kendang, satu alat tiup, penyari dan gembreng. Satu Ansambel yang khas jenis ini ada gondang sabangunan dari batak toba. Ansambel ini masih dipakai dalam upacara agama Parmalim. Gondang sabangunan punya peran yang penting sekali dalam upacara agama tersebut. Seperti pada catatan di atas, Ansambel ini terdiri dari 4 gong yang main siklus irama gongan yang singkat, perlengkapan lima kendang yang dikunci, satu sarune (alat tiup/ obo), satu kendang besar dan satu alat perkusi (biasanya botol) untuk memperkuatkan irama.

Musik gondang sabangunan dipakai dalam upacara agama untuk menyampaikan doa manusia ke dunia atas. Waktu musik dimainkan, pemain sarune dan pemain taganing dianggap sebagai menifestasi Batara Guru. Musik ini dipergunakan untuk berkomunikasi dengan dunia atas dan rupanya tranformasi pemain musik ini terjadi untuk memudahkan hubungan dengan dunia atas. Transformasi paradigma ini di mitos Batak sangat mirip yang ada di Bali menunjuk bukti tidak langsung bahwa ada hubungan purbakala diantara kebudayaan Batak Toba dan kebudayaan Bali. Biarpun hal ini tidak dapat dibuktikan, ada kemungkinan yang berhubungan dengan sejarah, karena kedua kebudayaan masing-masing berhubungan paling sedikit sebagai batas keluar kerajaan majapahit. Bersangkut dengan konsep kosmos bertingkat tiga ada konsep tentang faktor mediasi; pohon kosmos atau pohon hidup. Pohon mitos ini yang menghubungkan tiga dunia punya hubungan simbolis dengan pohon Bodhi dalam agama Budha, kayon di wayang Bali dan Jawa, dan barangkali konsep ini lebih tua dari agama Budha dan agama Hindu. Dalam konsepsi Batak peran musik mirip peran pohon kosmos; musik juga menguhubungkan dunia masing-masing. Melalui musik gondang batasan diantara dunia dapat ditembus, doa manusia dapat sampai kepada debata, dan berkah debata dapat sampai kepada manusia.

Dengan kedatangan agama Kristen ke Tanah Batak, pokok kebudayaan Batak sangat diubah sekali. Interaksi dengan agama baru ini dan nilai-nilai barat menggoncangkan kebudayaan tradisi batak toba sampai ke akarnya. Menurut gereja Kristen musik gondang berhubungan dengan kesurupan, pemujaan roh nenek moyang, dan agama Batak asli, terlalu bahaya untuk dibolehkan terus dimainkan lagi. Pada awal abad kedua puluh Nommensen minta pemerintah kolonial Belanda untuk melarang upacara bius dan musik gondang. Larangan ini bertahan hampir empat puluh tahun sampai pada tahun 1938. Itu merupakan suatu pukulan utama untuk agama tradisi Batak Toba dan musik gondang yang sangat terkait dengan agama tsb.

KONDISI MODERN

Migrasi batak ke kota mulai di tahun 1910 tapi hanya setelah Indonesia merdeka migrasi tersebut tambah besar di thn 50-an. Migrasi ke kota menyebabkan interaksi dengan suku lain di kota-kota Indonesia yang penduduknya sebagian besar beragama Islam. Dalam lingkungan multi etnis ini banyak orang batak ketemu rasa identitas batak yang menjadi lebih kuat terhadap suku lain. Tetapi banyak orang batak pula dalam proses menyatukan diri dengan masyarakat Indonesia meninggalkan banyak aspek bahasanya, kebudayaannya, dan tradisinya. Disisi lain ada bagian orang batak kota yang menjadi lebih sadar tentang kepentingan identitas masyarakat batak dan berusaha untuk menegaskan rasa batak dan memberikan dana untuk upacara tugu dan perayaan lain di desanya.

Ada orang batak kota yang sudah menjadi makmur yang sering membiayai upacara. Mereka membawa estetis kosmopolitan yang adakalanya melawan estetis tradisi. Identifikasi dengan nilai-nilai mengenai kemoderenan, kemajuan, pendidikan dan kemakmuran sering diekspresikan dengan afinitas kepada apa yang dianggap moderen. Misalnya sekarang di pesta atau upacara seolah-olah musik grup keyboard yang main poco-poco lebih laris dan dihargai daripada dengan musik gondang yang lama punya peran yang sangat penting dalam upacara adat. Pesta kawin yang moderen tidak lagi dianggap lengkap tanpa musik keyboard atau musik tiup yang main lagu pop batak atau pop barat, sebaliknya mungkin ansambel musik gondang dianggap kampungan oleh orang kota kecenderungan mengindentifikasi dengan modernitas tidak salah.

Kita semua harus hidup dalam dunia modern dan harus menghadapi media global dan periklanan, suka atau tidak makin bertambah mempengaruhi pikiran dan selera setiap orang. Kita tidak mampu tinggal di masa dahulu dan melarikan diri dari kemajuan. Tetapi, ada ancaman bahwa dalam generasi ini kita dapat menghilangkan sejenis musik tradisi yang disebut gondang, yang sampai akhir-akhir ini adalah manifestasi kebudayaan batak toba yang sangat penting baik dalam bidang masyarakat maupun bidang rohani.

KESIMPULAN

Sebagai mahasiswa etnomusikologi (pelajaran musik daerah), saya baru diperkenalkan kepada musik gondang batak toba tahun 1993 di Universitas Washington, Seattle, AS. Saya langsung jatuh cinta dengan musik ini yang indah dan sangat unik. Melodi-melodi yang kompleks sekali dimainkan oleh sarune bolon dan taganing berjalin dengan irama gondang, ogung, dan hesek dalam cara yang hipnotis, seperti jiwa saya dipanggil musik ini. Ternyata musik ini dimaksud pas untuk tujuan ini. Saya didorong oleh dua kawan etnomusikologis batak untuk mempelajari musik ini yang luar biasa indah dan jarang didengar di luar Sumatera Utara.

Susah hati saya menyaksikan kemunduran musik gondang. Masyarakat batak adalah masyarakat yang bangga dan bersemangat yang nilai kebudayaan dan identitas. Kemudian, menurut saya sangat membingungkan sekali warisan luar biasa ini bisa ditinggalkan. Kenapa musik tradisi Bali dan Jawa masih hidup, walaupun gondang batak sekarang diambang kepunahan. Apakah kebudayaan Bali atau Jawa lebih unggul daripada kebudayaan batak? Saya rasa tidak.

Dibutuhkan langkah mengorganisasikan program untuk mempelajari kebudayaan tradisi batak, tujuannya dokumentasi, pelestarian, pendidikan, dan promosi kebudayaan tradisi batak. Bergabung dalam penelitian dan dokumentasi yang sudah dilakukan untuk mengusahakan melawan erosi kebudayaan tradisi yang menonjol sekali, khusus dalam bidang seni. Saya menganjurkan memperhatikan seni musik, karena ini bidang saya, tapi keprhatinan saya mengenai semua aspek-aspek kebudayaan. Karena tekanan modernisasi, globalisasi, media massa, dan daya tarik dunia barat kebudayaan tradisi dan khusus musik gondang terancam hilang. Kehilangan musik gondang yang disebut banyak orang sudah terjadi, tentu saja tragis sekali.

Upacara dan pesta yang dulu berperan sebagai tempat penampilan musik tradisi semakin kurang karena orang lebih suka grup keyboard atau trio vokal yang lebih mencerminkan modernitas dan kejauhan dari semua hal yang disebut kampungan. Musik pop batak yang tentu juga adalah identitas etnis suku batak toba, biasanya ada musik country dan balada pop tua Amerika yang memakai bahasa batak. Musiknya tidak ada hubungan kuat dengan masyarakat batak, kecuali sekali-sekali sebagai contoh kebudayaan dalam proses perubahan, tapi betapa tragis kalau musik pop batak ini menggantikan musik gondang yang merupakan warisan berharga tapi kurang dihargai.

Semakin lama semakin banyak pemain gondang meninggal dunia dan pemain yang lebih muda didorong oleh hal-hal estetis dan ekonomis untuk main musik yang lebih laris. Kemungkinan muncul bahwa musik gondang akan hilang sebahagian besar atau semuanya. Ini tidak boleh diabaikan. Ada kemungkinan besar bahwa gondang hanya akan bertahan hidup dalam konteks agama Parmalim yang masih mempergunakan musik ini dalam konteks aslinya. Mereka mempergunakan musik nenek moyangnya untuk menghormati nenek moyang tsb dan untuk menyampaikan doa ke Debata Mulajadi Nabolon.

Betapa tragis kalau dalam hidup warisan batak berbentuk musik indah ini, yang punya sejarah sangat lama, berharga dan sangat unik di dunia, akan punah. Dalam dunia barat kami sudah lama lupa banyak tradisi, dan ada kecenderungan untuk mencari yang sakral dari kebudayaan lain, saya bertemu dengan musik sakral dan luar biasa di Sumatera Utara, tetapi musik ini mungkin akan punah karena masyarakat yang melahirkannya tidak lagi cukup perduli.

(Penulis adalah kandidat doktor di Universitas Washington Seatle, AS)


Bookmark and Share

Tautan :

Gondang Batak Dan Pemahamannya
Goar-goar ni gonsi Batak Toba
Tonggo Gondang Turun
Maminta Gondang
Sajak untuk Gondang Batak
Pargonsi dari Parsambilan Silaen
Pargonsi dari Ronggurnihuta Samosir
Gondang Naposo
Tortor dan Ulos

105 tanggapan untuk “GONDANG BATAK WARISAN YANG KURANG DIHARGAI

  1. Thx for ur article,hope all the batakneess will realize that.I’m SIMANJUNTAK,nice to hearing ur other news,keep in touch

  2. aku akan hidup dalam irama gondang i.:.

    gondang tidak akan punah ..karena Kristus juga yg memberinya…

  3. Suatu keprihatinan yang dalam juga buat saya, yang mengangumi Alat Musik GONDANG yang semakin lama jarang dimainkan dan bisa akan punah. Sama dengan keprihatinan saya, semakin banyak orang Batak tidak bisa berbahasa Batak dan dengan bangga, mereka mengatakan: aku sudah lahir di Jakarta Bang dan tidak bisa berbahasa Batak tanpa saya tanya dia lahir di mana, apakah lahir di Hongkong atau lahir di Medan. Manusia lahir dimana saja tetap bisa belajar berbagai bahasa, terutama bahasa Ibu, bahasa Bapak bahasa Ompung atau bahasa leluhurnya.
    Prihatin, saya prihatin Bahasa Batak akan punah seperti Bahasa Sanskerta, prihatin GONDANG akan punah, hilang dari muka bumi ini, seperti hilangnya Dinosaurus.

    – Sai unang ma mago ate GONDANG i dohat hata Batak i –

  4. Gondang bagaikan Irama yang menarik
    Gondang ni ngeri…. nai Poang
    asa tabo hamu na sasudena mar musikki
    baen ma “ketabo ketabo”
    mauliate ma hamu na sasude na
    H O R A S !!!!!!!!!!!!!! PA TONDI POR BADIA

  5. Dari kelas dua SD, Bapak sudah memperkenalkan saya dengan gondang, (baik sabangunan maupun hasapi). Alat-alat yang pertama kali saya kuasai, hesek, tiga ogung (selain doal), dan oltik (taganing paling tinggi nadanya, yang menghasilkan hesek sekaligus doal. Tidak semua daerah menggunakan ini).
    Belum lulus SD, saya sudah bisa memamainkan semua, kecuali sarune, itu pun karena tak bisa-bisa marsiulak hosa.
    Momen yang paling saya ingat, waktu kelas IV, saat menyambut Bupati Tapteng, saya diminta Bapak untuk ikut main.
    Saya menolak, karena malu bakal dilihat kawan-kawan sekolah main gondang di tanah lapang.
    “Molo ho pe maila, anak hasian, ba ise ma hape na patorushon on,” kata Bapak dengan mata berkaca-kaca. Dia tampak sangat kecewa.
    Dan sejak itu, kami selalu main bersama, sampai saya mulai masuk SMA, karena waktu itu di Manduamas, kampung kami, belum ada SMA.

    Maaf agak panjang. Inti cerita saya adalah, gondang ini memang tampaknya akan punah. Tak ada lagi yang mencintainya, yang membanggakannya, apalagi yang menguasainya.

    Horas.

    ***Dang loasonta i lae, sai adong dope namangharingkothon gondangta i, alai molo boi nian didokumentasihon ma jolo tingki on uju adong dope na boi mamalu. On ma muse sigaton ni naumposo na ringkot rohana marsiajar. Alai ala lae naumboto margondang, lehon lae jolo masukan boha do dalan laho melestarihon gondang Batak i ate?

  6. Mauliate ma tu hamuna sude!

    Anggiatma dang mago gondang, hata Batak, alai habatakon.
    Molo ahu, ingkon marsiajar dope, dohot torus mendokumentasihon gondang i, asa boi dipelestarihon dohot dipelajari naumposo saonari dohot hali na ro.

    Santabbi ya, dang dope malo marhata Batak do ahu, alai marsiajar torus.

    Horas ma tu hita sude!

    Mark Kenyon Renner, Ph.C.

  7. Ini adalah artikel yang bagus sekali..

    Jangan biarkan anak cucu kita tidak bisa menjelaskan apa itu musik Batak kepada anak cucu mereka.

    Jangan biarkan Budaya Batak di singkirkan oleh DOGMA AGAMA yang salah dan tidak bertanggung jawab

    Jangan mendefinisikan “Modernisasi” dengan “Westernisasi”

    Apa kata para leluhur kita nanti, kalau Musik Batak Punah…

    Horas

  8. D Manado do hami, dang gope melestarikan gondang do. alai, molo format ni mp3 i adonggo. jadi molo adong na mangalului lagu gondang manang lagu pop batak. roma halaki tu ahu. sude do dilean hami. ondo intina. manang didia do hita, unang lupahon hamu adat, gondang manang ahai yang menyangkut ni habatakon. ido tong. hematutu…

    *** Wah, bagus sekali itu lae Lomo, siapa yang butuh spy dihubungi lae Lomo di Manado, ok, thk Horas mauliate Lae.

  9. Horas,

    Memang begitulah adanya kondisi yang saat ini terjadi pada Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi. Tetapi sadar atau tidak penyebabnya adalah Tidak adanya niat Generasi muda untuk mempelajari, dan tidak adanya kemauan generasi Tua untuk mengajari. Dua hal ini adalah suatu pola yang sangat berkaitan, karena kalau salah satu ada yang berniat maka ada kemungkinan untuk tetap terpelihara.
    Seperti cerita Lae Nesia akan kesedihan sayang Ayah ketika dia menolak untuk ikut Margondang.

    Hal yang paling dominan dalam penolakan keinginan itu adalah adanya anggapan masyarakat bahwa Gondang itu identik dengan hal-hal yang berhubungan dengan hal gaib.

    Itu salah besar, memang kami pengikut Parmalim menggunakan Gondang sebagai sarana Puji-pujian Terhadap Tuhan Debata Mulajadi Nabolon, Tuhan Yang Maha Esa. tapi menurut saya sebagai Orang Batak sebaiknya saudara-saudaraku yang masih merasa orang batak Bisa melihatnya dari perspektif Budaya, yang mungkin sedikit berbeda dengan kami Penganut Ugamo Malim (Parmalim) yang menjadikanya sebagai sarana Doa.

    Mungkin seperti teman-teman yang beragama nasrani yang menjadikan Nyanyian kudus sebagai puji-pujian
    disamping memanjatkan Doa.

    Lantas apakah kita harus melarang orang menyanyi ?
    Itulah yang seharusnya difahami oleh masyarakat kita.

    Dalam konteks seperti itulah kami Parmalim menggunakan Gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi sebagai sarana untuk memanjatkan Doa, disamping Doa yang kita panjatkan kepada Tuhan.

    Sebenarnya saya sendiri merasa malu sebagai seorang Parmalim karena saya tidak bisa memainkan gondang Sabangunan dan Gondang Hasapi, padahal kedua gondang ini selalu kami gunakan setiap perayaan Sipaha Sada (Gondang Hasapi) dan Sipaha V (Gondang Sabangunan).

    Saya jadi teringat dengan Poda di Parmalim.
    “Tading do amak naburuk bahenon ni amak naimbaru”, pengertianya : kalau kita sebagai pemilik Ugamo, adat dan budaya saja tidak menghargainya, maka orang-orang seperti Lae Mark inilah nanti yang akan dengan lues memahami dan memainkanya.

    Saya Salut sama Lae Mark Renner, karena saya dengar dengan Istri Lae Boru Simanjuntak ya Lae….Jadi kita Mar-Lae.

    Horas…Mauliate

    Ginomgom Simanjuntak
    gins@chevron.com

  10. Porlu do ditingkatkan peranan ni gondang khususna taganing dohot sarune di kebaktian di Gareja. Alana godang mandok si pele begu (menyembah berhala)do ninna gondang batak i, hape nasida do sipele begu.

  11. Saonari ingkon adong do langkah konkrit, Songon dia laho melestarihon Gondang batak. Seperti yg pernah diungkapkan Mauly Purba, Dosen etnomusikologi-USU Medan, kita perlu mempunyai archive (arkif/arsip) mengenai Gondang batak, baik tulisan, rekaman dlm bentuk Video CD/CD/format lainnya.

    Apalagi seperti di artikel Amang Monang yg lain bahwa ada banyak Repetoir gondang itu sendiri dan banyak yg sudah jarang dimainkan, ini makin lama akan punah kalau tidak didokumentasikan (direkam).

    Betul Amang, semasih ada pargonsi yg bisa memainkannya dan jika perlu diadakan Institut Gondang, bahh! Lembaga non-profit khusus mempelajari Gondang batak, dengan melakukan kerjasama dgn berbagai institusi yg terkait, Depdikbud, Pemda, dll.

    Sekarang waktunya sebelum terlambat, semasih para Pakar Gondang masih ada seperti Amang Maningar Sitorus, Kalabius Simbolon, Osner Gultom, Marsius Sitohang, Janter Sagala, Turman Sinaga, dll

    Dan aku yakin mereka pasti mau mengajari siapa saja yg ingin mempelajari Gondang untuk melestarikannya.

    Gondang adalah kekayaan budaya batak yg harus kita pertahankan, bukan hanya peranannya yg penting bagi kaum Parmalim, tapi juga secara utuh untuk kebudayaan batak itu sendiri.

    Mari kita sama-sama wujudkan usaha untuk melestarikan Gondang batak. karena batak TANPA gondang ialah ibarat sayur tanpa garam.

    Mauliate. Horas!!

  12. @ Tu Hamu sude fans Gondang Batak

    Denggan do ingkon didokumntesihon gondang Batak i, alai ise ma marhobas tusi?

    Lae Suhunan Situmorang mengaku tidak bisa tidur ketika saya beri informasi (di studio viky sianipar) bahwa pargonsi yang masih bisa memainkan sekitar dua ratusan repertoar gondang batak akan uzur dua tahun lagi.

    Beliau memutar otak untuk upaya itu, semoga ada jalan terang.

    Osner Gultom parsarune senior yang sudah melanglang buana ke manca negara itu sudah tiada lae. Meninggal setahun lalu. Op Ontong Gultom kerabatnya partaganing senior, kemarin saya lihat tidak bisa duduk lama lagi. Ada penyakit di kaki beliau, sehingga tidak bisa lagi martaganing.

  13. MOHON BANTUAN- SAYA PUNYA HASAPI DAPAT KIRIMAN TEMAN, TAPI TAK PAHAM MAINKAN.
    BAGAIMANA NADA SENAR 1 DAN 2. SAYA BERTERIMA KASIH KALAU ADA YANG MEMBANTU. MAULIATE DI HAMU AMANTA RAJA DOHOT INANTA SORIPADA,SITUAN NATOROP.

  14. mau pesan gondang ? di jakarta bekasi ?

    (bisa pesan) boi pesan on tu amang Robin Sitanggang.

    Jl KP. Buwek Monas N0.6 Rt 01.
    Sumber Jaya Tambun Bekasi.

    021-9112142 atau 88326139

    Aku baru pesan juga amang i seruling lengkap kunci dasar C-C’ dan amang itu juga mau ngajarain.

    Horas..!

  15. alat musik gondang batak sangat bagus dan tidak boleh hilang,karena alat musik seperti atau serupa dengan gondang sabangunan hanya 3 didunia. yaitu satu dithailand dan satu lagi diafrika. jadi saya bangga dengan alat musik dan saya sebagai bangsa batak,dan akan saya jujung tinggi musik gondang sabangunan/batak karena musik inilah yang membuat aku hidup ditengah-tengah orang batak yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Ingat jangan sampai hilang.

  16. Aku pengen ada yang menerima saya dan melatih saya memainkan alat musik gondang. Saya sangat senang bisa mainkan itu,oleh karena itu saya tlah kulih di padang supaya saya bisa nanti menjadi guru dan menjaga musik gondang sepanjang hidup saya. Dan saya pengen jadi seorang vokalis lagu-lagu batak karena saya merasa sanggup bawain lagu batak. klo ada yang menerima saya saya senang sekali. Alamat saya dipadang yaitu jln.walet no 11 atas nama yan steven situmorang. thank’s musik gondang maju terus

  17. Horas…..Horas dihita sasudena halak Batak
    alat musik gondang sangat bagus dan tidak boleh hilang.aq sangat suka sekALI dengan gondang yang dengan irama ya merdu. dan saya ingin sekali memainkan gondang dan melestarikanya…. Horas. dr. Herwin Gultom

  18. gondang sembilannya tolong di kasih gambar donk, biar saya gampang tau bahwa ini lho yang namanya gondang sembilan. thx.
    coz,,sekalian buat tugas cih,,,

    **** Ayo, siapa yang bisa bantu siswi 33 ?

  19. Gondang batak akan terus hidup selama masih ada Bangso Batak.Merupakan alat musik unik yang dimiliki di negara indonesia ini.Horas..

  20. Keluarga besar kami masih sering menggunakan gondang pada acara-acara besar seperti waktu ompung meninggal, perkawinan ,pesta tugu, acara di gereja (misa inkulturasi) yang kebetulan diijinkan di gereja katolik. Memang, gondang hanya bisa dimainkan di acara-acara khusus, tidak seperti keybord yang lebih fleksibel sehingga generasi muda lebih memberikan perhatian pada keybord. Untunglah ada orang-orang seperti viky sianipar dan pemusik lain yang mampu dan mau memadukan gondang dengan musik modern sehingga gondang tetap berkumandang.

    Salute, tu hamu lae mark renner atas perhatianmuna tu musik batakon.

  21. wehh.. thx y broo…

    dengan ini saya mengerti..

    bolehkan saya pinjem artikel ini.. buat tugas sekolah..

    sekaligus memperkenalkan gondang batak sama temen2 saya yang lom tw!!

    oke bro..

    skale lagee thx..

    doumo arigato..

  22. wah wah wah… siapa yg nulis tuh?mark kenyton?ada riwayat penulis?ini tulisan disadur ato ga?
    hmm..gondang batak tuh keren banget..
    emang sekarang uda mulai punah.
    waktu PTT di sumut,liat ada pesta dengan taganing yang ada simbal… hmmm.. sejak kapan taganing pake simbal…
    malah yg melestarikan anak2 KSBJ (Keluarga Seni Batak Japaris) jl.parangtritis,yogyakarta.
    mreka ngadain Horas Yogya.. keren banget…
    berhubung anggotanya anak ISI Yogya,jadilah acara itu lengkap gondang band n orkestra..
    paduan yg keren banget..
    padahal kalo dipikir,mreka cuma blajar,tapi kok mau ya melestarikan.malah yang masih di SUMUT mulai hilang.
    mau beli sarunai saja susah..hanya 1 toko yang jual waktu ke tomok. hasapi juga susah,banyak yg hanya utk hiasan,bukan yg utk dimainkan..
    hmm..siapa lagi yg akan menghargai n melestarikan gondang batak kalo bukan orang batak?
    HORAS!!

  23. horas tu sude halak batak di liat-liat ni portibion…
    tung mansai lungun do tahe marnida perkembangan ni halak batak saonari.
    apalagi akka naposo.
    alai boha ma bahenon,,
    on do akibatni zaman…

    mungkin cuma aQ n teman-temanku yang tinggal di kampung lah yang tetap membudayakan bahasa batak yang indah ini…

    tapi, tak apalah,,,
    biarpun cuma satu yang penting ada…

    tu sude natua-tua nami, tangiangkon hamu ma asa hasea hami akka anak muna on di parsingkolaan…

    asa tung angur goarni halak batak..

    HORAS….

    sian Santa di SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN

  24. Sebagai pemerhati budaya, saya sangat menghargai gondang batak itu. Dan itu sudah saya lakukan waktu perkawinan anak saya yang kedua. Kebetulan menantu saya bukan boru batak, tapi dia dan besan saya sangat bangga karena mereka merasa sangat berharga dalam kebudayaan batak itu sebagaimana mereka sangat menghargai kebudayaan jawa.
    Ada memang kejanggalan bagi orang batak yang datang pada waktu itu karena mereka sudah terbiasa menyaksikan acara perkawinan di toba dengan musik eropah. Aneh kan, batak heran menyaksikan dan melakoni budayanya tapi sangat haeppy dengan musik barat. Saya banyak mendapat masukan saat itu agar dibuat musik eropa saja, namun dengan tegas saya menolak. Yang membuat saya sangat bangga adalah besan saya yang suku JAWA meminta untuk dibuat musik batak dan “somba ni uhum” seperangkat pakaian adat batak. Besan saya menari sebagai hula-hula dengan pakaian adat lengkap.
    Orang Jawa bangga “manortor batak” dengan gondang batak dan berpakaian ulos batak, bagaimana dengan orang batak sendiri?

  25. Saya baru menemukan web anda. Saya kaget sekaligus sedih membacanya.Saya penggemar alat musik tradisional gondang.
    Bagi saya begitu indahnya, megahnya, merdunya alunan musik gondang tersebut. Suami saya begitu bangganya dengan alat musik ini dan tor-tor. Kenapa orang Batak sendiri tidak menghargainya/melestarikannya. Sedih saya.
    _
    *** Mauliate ito, godang dope hape namencintai senibudayanta i

  26. JANGAN BIARKAN ALAT MUSIK GONDANG INI PUNAH.
    GEMAKAN/KUMANDANGKAN MUSIK INI DITEMPAT ANDA MASING2 DIRUMAH, ACARA APAPUN ITU ATAU DIMANA SAJA.
    PERTAHANKAN/LESTARIKAN ALAT MUSIK INI KARENA ALAT MUSIK INI TIDAK DIMILIKI OLEH DAERAH/NEGARA LAIN!!

    ALAT INI MERUPAKAN SALAH SATU CIRI KHAS BATAK!

    “PERTAHANKAN/LESTARIKAN”

    Sydney, Rondang br Siallagan

  27. Godang do…!Molo adong acara2 pesta.. CD Musik Gondang Sabangunan do dibaen…(molo pesta Batak…da), alana dang adong alat gondang asli dison.. marnottori halakki disi…Molo di pasang CD musik keyboard…….Musik Melayu doi..ndang Batak…ninna.. Musik asli na do natabo dibege halakki…
    Unang ma nian mago i…Lestarikkon ma…

    Botima
    Rondang br Siallagan

  28. Tu ito Rondang br Siallagan; Mauliate dipuji hamu blok on,hurimpu hami do naso adongbe halak hita na ditano parserahan namalungun tu gondang batak.

    Molo natongtong melestarihon gondang batak,amanta Ir Monang naipospos do sada binoto,jala blog na do on.

    Horas ma dihamu.

  29. Untuk Mark Kenyon Renner…

    Dang hubereng botul2 goar penulis pendapot dison. Tarsonggot ahu manjaha goar Mark….
    Bangga ahu dongan…hata Indonesia nunga sulit…nion hata Batak..

    I’m proud of you ….Keep going…..friend…

  30. Mauliate godang informasi muna on Amang/Ito Bonar…, adong do roha tarsongonni/melestarikan alai dang pintar ahu manulis jadi boha bahenon ku…naeng mangundang grup Gondang ndang boi holan sahalaksa ahu…suara sapunguan do.
    Mambereng situasi na ma molo adong roha dongan sapunguan naeng mangundang. Molo adong roha ni halakki/sapunguan..hupaboa pe haduan..Alai nunga huboto tu ise ahu laho..

    Horas ma hamu Amang Monang…penggemar musik gondang batak do ahu sian gelleng tu saonari…
    Alani manjaha barita i…songon na marsak…roha…

    Lam maju ma website on …muse lam godang ma pengunjung na sian luat portibion.

    Tarsongonni ma jolo..

    Horas

  31. Molo masalah mengundang grup gondang…dang berjanji ahu dison..dihuta khu pe adong gondang..Huta Siallagan. Hu parjolo ma huta ku.
    Mambereng situasi na.

    Botima.

  32. Adong informasi baru…”Batu Kursi On the Movie”
    Adong rencana naeng promosi P.Samosir..huta on hutaku. Molo boi bahen hamu ma Amang, Inang, saudara/i pendapotmu tu promosion tarsongon dia pendapat muna. Informasi on boi dijaha di batak news…. “www.bataknews.com”

    Mauliate…Horas!

  33. Ito Rondang.
    Tolu bulan nasalpu dope pargonsi sian Toba pagelaran di Selandia Baru. Singgah do nasida di Sidney alai dang adong promotor disi jadi holan singgah do. Torus do talestarihon gondang batak i sahat tu generasi muda. Kerjasama USU dohot NGO Philippina saonari progran melatih pargonsi generasi muda. Program na so adong dope sponsorna ima mandokumensatihon 200 lobi gondang batak uju mangolu dope nian na boi marningot (pargonsi namatua) Molo dung suda gogo nasida dang adong be harapan di hita generasi penerus, ujungna “lapaloma” ma gondang batak.

  34. molo boi nian amang Togar Sianipar dohot amang TB Silalahi tokoh halak batak sekaligus pecinta musik menghidupkan kembali program musik tradisional kusus na gondang batak melalui stasiun televisi asa boi hita halak batak seluruh nusantara on menikmati kehebatan ni gondang sabangunan dohot pargocci didukung dohot artis artis batak, apalagi di tampilhon dohot lagu lagu opera serindo mancai tabo ma nian horas

  35. Mauliate Ito, jadi hea do pargonsi sian Toba tu Sydney…dang huboto informasion. Denggan i molo torus di lestarihon disan..problem na saonari dang adong na sponsor…
    Molo naeng sponsor situasi nami dang dope boi…alana baru dope ama parjabua buka usaha…
    Godang do halak Batak usaha na maju….atik ra halakki boi sebagai sponsor…(molo tergerak roha na…)…
    Setuju ahu na di dokkon Ito Johnner….”molo boi…”…dohot lagu opera…mancai tabo do mambege lagu opera..i.
    Horas

  36. Di hita halak batak nung nga godang pamaju hu tu jolo, istilah na didunia sepak bola “OFF SIDE”. Boi do alat musik modern masuk tu halak hita alai molo adong akka ulaon na uli di keluarga ni hita batak, bah unang attong dipitta hamu tor-tor Pocco-pocco, so la gabe poccongon hita on. Iboto hita do kan Poccong….???? Hantu Poccong aha…..
    Mauliate bah amang Kenyt..ton…..

  37. Arga do bona ni pinasa, ninna angka opputa naparjolo. Ia bona ni pinasa bahasa Indonesia adalah pohon nangka. Boasa didok araga bona ni pinasa? Ima hita halak batak, bangso namalo marhutissa malo muse mambahen hata istilah. Ia bona ni pinasa molo madabu parbuena dang olo dao on lao danggur sian bonana, jala sai tubu do angka batu ni pinasaon ditoru ni rindang ni angka dangkana. Jadi on ma dibaean halak batak contoh tu hita asa tano hatubuan ingkon sai ingottonta. Marbingkas sian i mahita manaringoti budaya batak tarmasuk madisi alat musik diantarana gondang batak. Molo arga do dihita bona nipinasa, ingkon arga muse dihita gondang batak. Saya sangat bangga mempunyai gondang batak, perhatikan urut urutannya sangat teratur untuk mencapai tujuan yang maminta gondang yang selalu dihubungkan kepada sang Pencipta melalui doa da kata kata mutiara kesemuanya membawa kebesaran Nama Tuhan> banyak orang batak yang mengkafirkan gondang batak karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama krsten, padahal semuanya itu adalah harta kekayaan yang dianugerahkannya kepada kita orang batak. Dahulu oppung kita memangil Tuhan oppu mula jadi nabolon yang arti sebenarnya adalah Tuhan pencipta alam semesta, hanya pada waktu itu belum ada kata lain yang orang batak tau karena agama kristen belum masuk ketanah batak .dan setelah masuk dan mengenal Tuhan Yesus Kristus ,dang dipangke be oppu mula jadi nabolon. Ini harus kita mengeti titik persoalanya. Kita memang diajarkan agama kristen agar hidup menurut Roh atau rohani jangan hidup menurut daging. Tapi kalau terlalu rohani kita tidak akan dapat hidup berdampingan dengan sesama kita. Bagaimana kita hidup dengan tentram jika kita mempertahankan yang selalu yang rohani. Karena gondang batak banyak orang batak yang bersaudara, satu bapak satu ibu yang tidak saling menyapa hanya oleh karena gondang batak ,dimana diantara bersaudara itu berbeda aliran agama yang dianut, yang satu boleh menyatakan imnanya dalam ajaran kristen walaupun gondang batak masih tradisinya dan yang lain mengkafirkan gondang batak dalam manjalankan agamanya. Menurut saya gondang batak perlu dilestarikan sebagai harta kekayaan orang batak yang dianugerahkan Tuhan kepada bangso batak, tetapi kita harus tetap teguh dalam iman kristen kita didalam Yesus Kristus Tuhan dan Juru selamat manusia yang percaya ke padaNya . Ayo lestarikan gondang batak

  38. Dari literatur yang saya baca, gamelan (baca= ensemble)Jawa dan Bali mendapat porsi yang ‘lebih baik’ sehubungan dengan promosi Belanda (Balinization) di sekitar akhir tahun 1800-an sampai puncaknya di tahun 1920. Saat itu Belanda gencar sekali mempromosikan Bali ke Eropa, sehingga gelombang besar turis datang ke Jawa dan Bali. Dan kelompok gamelan dari Bali dan Jawa juga pergi ke Eropa untuk mengadakan pertunjukan. Setahu saya, tidak demikian keadaannya dengan Tanah Batak dan gamelan-(or ensemble musik)nya, a.l. gondang. Saya mengangkat hal ini karena komersialisasi Bali dan Jawa membuat gamelan di daerah tersebut dipertahankan sebagai salah satu aset daerah. Mereka mati-matian mempelajari dan mengembangkan gamelan agar (antara lain) turis tetap datang dan tentunya mengalirkan ‘hepeng’. Di tahun setelah kemerdekaan, pemerintah menggunakan gamelan Jawa dan Bali tersebut sebagai missi diplomasi budaya. Sekali lagi, tidak demikian halnya dengan gamelan Batak. Positif atau negatif berpulang pada penafsiran pribadi. Komentar saya, westernisasi pada musik tidak hanya berimbas pada musik Batak, kan? Pasalnya, apakah ada faktor pemicu yang menjadi motivasi kuat bagi masyarakat yang memainkannya untuk melestarikan dan bahkan mengembangkannya. Bukankah lebih baik mempertahankan gondang dengan luwes tapi tetap menjaga ciri khasnya? Bila terlalu ‘rigid’ malah akan ‘patah’. Hal lain, mesti ada orang seperti Anda yang bersedia mulak tu huta – seusai dari study di Amerika, dan kembali ke tanah air membuka jurusan Gondang… Bagaimana?

  39. Musnah atau tidaknya situs budaya Batak, semuanya ada di tangan kita orang Batak. Tidak ada salahnya untuk kita berkonsentrasi, HOW TO SOLUTION but not DREAMER ONLY !

    So… make it a movie about gondang Batak.

    Salam dari Whiteframes MEDIA !

  40. Untuk siapa saja yang Peduli Film Tentang Batak,

    Saat ini Whiteframes Media sedang mempersiapkan film layar lebar tentang percintaan orang Batak yang berlatar panorama, kultur dan bahasa Batak.

    Terinspirasi dari sebuah kisah nyata, film layar lebar ini akan menggunakan set lokasi di 4 kota pada 3 negara ( Jakarta, Medan/Danau Toba -INDONESIA, Kichanubari, Bangkok-THAILAND, Quai Branly, Paris -PARIS).

    Jika anda berminat menjadi produser ataupun memiliki media akses pada seorang produser, dapat menghubungi kami langsung di :

    0812.1010.6033 | Djody Dominicus

    Film ini bermuatan nuansa musikal Batak~Modern (termasuk musik ilustrasi musik dengan menggunakan gondang batak), dan bermisikan sebagai film komersil yang juga memiliki muatan sebagai film festival.

    Tidak ada yang lebih baik selain mari kita saling berbagi dan mengembangkan budaya Batak melalui film ini. Sebuah rasa terima kasih terdalam kami atas perhatian saudara-saudari semua.

    Horas !

  41. terlalu terlambat bila kita bicara tentang harga menghargai !!!
    sebagai orang batak yang sudah merantu ke berbagai daerah di indonesia, saya selalu melihat perbedaan yang sangat menonjol dan memprihatinkan antar orang batak (khususnya orang tua batak) dengan suku lain ( misalkan jawa maupun dayak).
    perbedaannya adalah:
    orang tua batak tidak percaya diri unutuk mengajarkan anak-anknya tentang budaya batak
    orang tua batak “terlalu modern”.bisa dibayangkan bagaimana mungkin generasi batak bisa berbahasa batak jika dalam kehidupan sehari-hari orang tua batak tidak mau berbahasa batak.sehingga dengan sendirinya generasi batak merasa asing dengan bahasa adatnya sendiri
    dari tingkat intelektualitas sebenarnya orang batak lebih maju dari suku lain, tetapi anehnya orang batak selalu mengedepan egoismenya walaupun dengan sesama orang batak.jika sesama orang batak telah terjadi egoisme individual maka ini adalah bencana bagi budaya batak itu sendiri.
    saya bukannya tidak mengakui saya orang batak, tetapi justru saya selalu bangga jadi oarang batak.
    ini hanya beberapa catatan disparitas dengan suku lain.
    sekelumit catatan diatas tidak membuat saya ragu.saya adalah orang batak dan itu tidak bisa diubah dengan teori eksak maupun teori sosial.
    maulite TUHAN.

  42. Bah …… siapa bilang kurang dihargai ….coba test bunykan musik gondang ….. … asa manortor ahu ,,,hehehehe.. sai na dibahen do .

  43. horas ma di hita….
    salam buat semua teman seniman2 muda. aku punya gondang dan aku bisa memainkan dr tahun 2004. skrang pnya grup uning2an di jambi. namanya EMBAS Musik. sdkit aku beritahu; di saat aku memainkan itu gondang, umpamakan gondang ‘sibunga ri’, ada jiwa yang lain yg duduk bersamaku saat itu. dan itu memberiku saat2 ternyaman dlm hidup. jd mari kita lestarikan, karena hidup orang BATAK adalah SENI….. embashon….. bagi yg respek say helo me……

  44. horas tao toba…!!
    Saya selalu bertanya dalam hati. kira-kira penyebab kemerosotan rasa bangga orang batak akan tradisi batak itu apa ya? terutama dikalangan pemuda batak saat ini. Di lingkunagn saya sendiri di bandung, teman2 mahasiswa banyak yang malu menyanyikan lagu-lagu batak dan mukanya sendiri seoalah-olah melihat orang yang sedang menyanyikan lagu batak ini menyanyikan lagu dengan versi bahasa planet, padahal kenyataanya dia baru 3 bulan di bandung, dan bergaya seolah-olah orang bandung. itu belum seberapa, sering juga saya melihat orang batak mengatakan “kalian lagi ngomongin apasih, gue nggak ngerti “, padahal dia sebenarnya sering mendengarkan bahasa batak di lingkungan dia waktu kecil, baik itu di lingkungan keluarga atau di tempat ibadah. tidak malu-malu, mereka bangga tidak tau bahasa batak dan kebanyakan mereka berasal dari daerah sumatera utara sendiri. saya sedih, tapi mau diapakan lagi, zaman semakin menjadi-jadi. dan saya menganggap ini kembali pada diri kita sendiri.

    Horas…!!!

    *** Ido ra tulang na nidok ni pepatah, panas sehari lupa kacang akan kulitnya 😦

  45. Horas,

    Sebenarnya saya ingin sekali berbagi cerita perihal rasa cinta saya pada musik tradisional batak ini. Tapi rasanya sulit untuk diurai dengan tulisan. Jadi saya singkat saja. Saya adalah penikmat sejati musik tradisional batak, sampai2 saya mengoleksi alat2nya seperti tagading, seruling, hasapi, ogung hingga pada akhirnya saya bentuk uning2an dengan menarik pemain2 dari huta. Masalahnya ogung yang saya miliki ini kualitasnya kurang baik. Melalui kesempatan yang baik ini saya memohon bantuan saudara2ku sekalian untuk memperoleh info dimana saya bisa membeli ogung dengan kualitas terbaik.

  46. Horas,

    Saya sangat setuju dng Keuskupan Agung Medan dlm hal melestarikan budaya Batak, Gondang dan Rumah adat Batak,
    setiap perayaan besar selalu diiringi dng Gondang Sabanguanan, setiap pemberkatan nikah di gereja ulos hela selalu diberkati pastor dulu di waktu pemberkatan nikah, di Keuskuapan Agung medan suda ada gereja dari rumah adat batak contoh di Panguguran Samosir, jadi ini sebagai contoh untuk melestarikan adat batak dan tidak bententangan agama yg kita anut.

    Napuran Tano tano Rangging marsirangongan badatta pa Dao dao tonditta ma Marsigomgoman.

    Horas jala Gabe.

  47. Horas Di Hita sude.
    Ahu setuju na ingkon do lestarihononta Adat Batak dan ini sudah dipelopori oleh beberapa kalangan salah satunya Keuskupan Agung Medan. Jala na jolo pe giot do Mgr A.B Sinaga (dulu uskup Sibolga, sekarang Uskup Agung Medan) melestarikan adat batak di saluhut lapisan parngoluon di halak Batak misalna : di tingki pentahbisan pastor (salah satunya adik saya), pamasu – masuon di Gareja tong – tong do adong pangulosan sian Gareja, Pemberkatan Rumah (dna). Boha menurut hamu dongan?

    Gurning. Jkt

  48. Horas lae M.Gurning dan Lae Sintong
    Saya sangat setuju dengan pendapat anda
    Kalau di gereja sebelum Malua selalu diharuskan marguru malua terlebih dahulu.
    Kita harus membuat hal yang sama, dalam upacara mangadati dan memberi marga harus didahului dengan marguru adat, yang dilakukan seperti kursus adat
    Botima.

  49. Teman-teman semua, saya adalah seorang Pastor katolik yang bertugas sekarang di Thailand. Kalau bicara tentang gondang pintor sai naeng manortor do iba, saya masih baru tugas di Thailand, sebelumnya bertugas di Balige sampai bulan Juni 2008. Ketika saya akan pindah dari daerah Toba ke Thailand, tau apa yang pertama saya persiapkan? Saya pergi ke Ponsel HP Necis di kota Balige dan minta untuk mengisi MP3 saya dengan lagu-lagu batak yang diiringi musik batak baik itu gondang bolon dan gondang hasapi dan saya juga beli beberapa CD gondang batak untuk bisa saya dengar-dengar di Thailand. Jadi hamu angka dongan molo adong mandok gondang batak i sama dengan musik ni sipelebegu, saya kira itu kesimpulan yang terlalu berlebihan. Di Gereja Katolik banyak sekarang lagu-lagu dan liturgi yang diaransemen ber-genre Toba dan sangat enak diiringi dengan musik gondang. Kebetulan saya juga termasuk pemain dari alat musik ini, maka beberapa kali saya dulu ketika masih dalam pendidikan filsafat dan teologi pergi ke huria pagaran dengan grup kami yang juga para calon pastor entah pesta gereja atau perayaan khusus mengiringi perayaan ibadat dengan gondang. Au pe amat prihatin jala sedih do molo sanga mago ugari dohot ugasanta on. Justru yang membuat saya makin heran bahwa kita sendirilah menjadi dalang hilangnya budaya ini karena ketika kita punya pesta kita pun tak mau lagi memanggil pargonsi, gampang saja kita memanggil parmusik band atau kiboard dan terompet yang sebenarnya itu bukan musik lokal kita. Natatuhor do i sian toko. alai gondang na pinatupa ni angka ompungta do i. Jadi usulhu molo adong na boi mendokumentasihon angka jenis-jenis ni gondang i,saya sangat mendukung. Horas. Tuhan memberkati.

  50. Horas…

    SAVE OUR GONDANG BATAK…

    Tapi ambal ni hata kan, tulisan batak di atas ada kekeliruan kalau aku baca itu jadi tapaugi tao toba bukan tapauli tao toba..
    LA nya itu kebalik itu bacanya GA

    (santabi di Hamu na dang nadia maksudhu, cuma koreksi dikit… MAULIATE…)

    http://agusthutabarat.wordpress.com

  51. Artikel di atas memang benar…
    jadi, sekarang harus ada langkah dimana kita dapat mengenal lebih detail tentang gondang..

    atau bagi kaum musisi alat tradisional batak, bisa memberikan informasi dimana kita bisa mendapatkan alat-alat musik tsb. atau mungkin juga jika ada perkumpulan yang mempunyai dana membuka studio yang isinya alat-alat musik batak, Dan bisa di Sewakan.
    Atau cara lain dimana dapat menarik minat naposo sekarang untuk mau mengenal alat musik tradisi Batak.

    Jika memungkinkan seperti di atas, baru bisa lah di buat sebuah pagelaran musik Gondang yang di mainkan oleh kaum naposo.

    Horas

    -Sagala Hutaurat-

  52. bagi yg berminat belajar musik batak khususnya yg di Jkt bisa dtg/hubi
    M Butar-butar 021 71093072 ,bintaro-jaksel, beliau sgt senang membagi ilmu smua alat musik batak beliau kuasai, bisa belajar dirumahnya alatnya lengkap & tanpa dipungut biaya,
    saya sdh 5 thn belajar sama beliau, puji Tuhan sulim & hasapi sdh bisa sy mainkan walau blm mantap betul, taganing, garantung & sarune msh belajar keras,
    horas

  53. Horas..
    Saya mahasiswa S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, semester 8, Jurusan Etnomusikologi. Saat ini saya sedang menyusun tugas akhir (TA) yang mengambil topik tentang perubahan musik gondang sejak masuknya Kristen (sejak datangnya Nomensen) ke tanah batak. Penelitian akan saya lakukan di Medan, Jakarta, dan Yogyakarta. Untuk itu saya membutuhkan biaya.
    Apakah saya dapat memperoleh informasi tentang beasiswa penelitian TA?
    Mauliate
    Horas!

  54. tolong dong diinformasikan mengenai penyalahgunaan Gondang batak.
    Penting untuk menyelesaikan tugas sekolah saya.
    Horas…….
    Mauliate

  55. garantung model piano say cipta 1990. Ogung dari 4 nada jadi 12 diatonik 3 Maret 2004. Taganing dari 6 buah jadi 16 terdiri dari 12 nada diatonik.= 21 Okt.2004. Agar bisa ikuti lagu greja dan umum. Tx

    Jumat, 27 Maret 2009

    Agen dan Loper Menyatu dalam Gemuruh “Uning-uningan”

    Oleh
    Sihar Ramses Simatupang

    Jakarta – “Acara ini selain untuk loper juga agen. Di tengah kepenatan bekerja di kota besar. Senandung Rindu Bonapasogit mengobati kangen halak hita (orang kita, orang Batak) pada kampung halaman,” ujar Ketua Yayasan Loper Indonesia, Laris Naibaho kepada SH di Jakarta, Kamis (26/3).

    Suara ritmis dari pukulan gondang Sanggar Gorga pimpinan Togarma Naibaho membuka suasana. Setelah bermacam lagu Batak modern “termasuk Maragam ragam/Alusi ahu” disuarakan dengan iringan gitar di pintu masuk Balai Sudirman, Jakarta, gondang membuat ratusan pengunjung, baik agen dan loper, bercampur-baur.
    Beberapa di antara mereka sejak awal sudah turun manortor meningkahi suara gondang. Menurut Laris, loper di Jakarta saja ada 100.000 orang. Di tengah pekerjaan sehari-hari mereka, acara Senandung Rindu Bona Pasogit ini pun jelas disambut dengan antusias.
    Inilah adat yang unik. Tiga batu di tungku tradisional sebagai simbolisasi tiga pihak dalam kehidupan masyarakat Batak, disebut juga dalihan natolu, somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu, diparalelkan dalam sinergi antara loper, agen dan penerbit (media cetak) yang manortor bersama.
    Media cetak “atau penerbit” menjadi tuan rumah atau suhut sihabolonan lalu manortor meng-ulosi boru-nya para loper. Loper pun membalas dengan maniuk hula-hula-nya yaitu para agen, agen akan di-ulosi oleh hula-hula-nya, yaitu penerbit.
    Sondang Siregar di tengah acara itu juga mengatakan bahwa mereka, baik agen dan loper, mengharapkan perhatian pemerintah untuk menyediakan lapak untuk berdagang koran, juga bursa media cetak sebagai tempat berdagang khusus media cetak.
    Koran, dalam kenyataannya sangat berperan untuk menjembatani transformasi pengetahuan kepada masyarakat luas. “Selama ini perhatian pemerintah masih kurang, untuk kios bunga saja ada sentra khusus, kami juga mengharapkan hal itu,” ujarnya.
    Dalam kesempatan itu hadir tokoh masyarakat, antara lain Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara, Anggota Wantimpres Letjen TNI (Purn) TB Silalahi dan Bupati Samosir Mangindar Simbolon, yang segera disambut dengan tari tortor dan penyambutan khas Batak.
    Dari Opera “Hingga Gondang”
    Opera Batak yang khas ditampilkan lewat kejenakaan, ungkap dari seorang bapak loper koran yang menggerutu karena kawannya, si Gomong yang membaca koran tanpa membeli.”Gomong! Nasoadong do huroha adat di butuham, sude dijahai ho koranhu sampe maliklik. Ai patut do laos so adong nalakku koranku sian nakking (tak adakah adat di perutmu, semua dibaca kau koranku sampai berantakan, pantas tak ada yang laku koranku sejak tadi-red),” ujarnya.
    Di tengah lantunan lagu Natarsunggul dan Doge-doge oleh artis Susan Pakpahan, juga Hutongos Suratmu oleh artis Natasha dan Mario, kejenakaan adegan di opera ini cukup menghangatkan suasana.
    Selain itu, drama tradisional Batak bertajuk Pardamean di atas ni Sapa yang naskahnya ditulis oleh Mangandar Siringoringo dan Togarma Naibaho juga digelar. Dengan latar panorama rumah bolon dan diisi musik uning-uningan, drama tentang konflik Lumban Baringin dengan Lumban Hariara ini kemudian diselesaikan dengan perdamaian lewat adat pertemuan dan makan bersama di atas sapa, sebuah rumah.
    Seperti gondang untuk lagu-lagu modern, Togarma pun menambahkan 10 gondang lagi untuk variasi bunyi yang lebih variatif di dalam lagu yang berkunci minor. “Lagu yang dibawakan Sanggar Gorga rata-rata karyanya Tilhang Gultom,” ujar Togarma.
    Selain uning-uningan ini, beberapa penyanyi solo dan grup vokal Batak membawakan lagu-lagu modern, seperti Trio Lamtama, Trio Nafiri, hingga Indri Simanungkalit. n

    Copyright © Sinar Harapan 2008

  56. Numpang tanya Amangbao…apa sih artinya “loper”.
    Apakah ini berupa singkatan?
    Terimakasih.

  57. Tortor tidak bisa terpisahkan dengan gondang. Manortor dilakukan kalau ada gondang. Namun, akhir-akhir ini peranan gondang semakin tersisih dengan kehadiran orkes musik tiup/terompet/trombone dan musik keyboard. Ketika melaksanakan upacara adat Batak, harusnya mempergunakan gondang atau uninguningan Batak.

  58. Bila kita mau jujur,peran Agama import banyak pengaruhnya terhadap gondang makin tidak diminati….

  59. Saya sering berpikir klo saya sudah kehilangan semua hal tentangHABATAHON yang juga adalah jati diri saya , trus nanti nya saya ORANG APA ?
    bila kita melihat adat batak yang sekarang terutama dalam ceremony adat maka tidak baik buat mereka bila tak menyewa seperangkat alat musik barat dan kolot bila membuat GONDANG…..
    seperti kutipan sebuah lagu batak :
    ” hita bereng ma di pesta2 poco-poco lagu ni gondang na, ulos batak do salendang na amang tortor na tortor AMERIKA….”

  60. Dan buat penulis, saya sangat salut dan berterimakasih atas perhatian anda yang sudah ikut memerhatikan kebudayaan kami……
    klo tidak salah anda bukan batak kan ?
    di samping salut saya jga merasa malu luar biasa, anda yang bukan batak, atau indonesia mau memperhatikan gondang,sedangkan kami sendiri hanya sibuk membuat orang2 beranggapan bahwa gondang itu adalah sesat, meskipun kami sendiri tak tau dari segi mana dikatakan bahwa gondang itu sesat…..
    Bodoh, gila, saraf, dan kampret kali bukan ????????
    Sekali lagi SALUT untuk anda dan MENYEDIHKAN buat kami yang tidak mau tau……….

  61. HORAS…………………..
    Parjolo dohonon ma mandok mauliate tu Ama pardengan basai. molo tarigot tu godang batak atau uning- uningan sagat memperhatikan. alana hita aka naposo sonari nungga gabe lammuba tu akka peningalan ni leluhurta, molo boi sonari ramma hita mengakat kembaki nilai- nilai budaya tai. mauliate………………..daniel sitorus

  62. Parhorasan ma dihita saluhutna!

    Masih terbayang di pelupuk mata ini,sekumpulan siswa/i sebuah SMA Islam Muhammadiyah menampilkan tortor Batak dan Gondang Sabangunan dengan lancar dan layaknya orang Batak asli. Ternyata mereka memilih ekskul Tortor dan Gondang Batak bukan tanpa sebab.Mereka ingin sesuatu yang beda,alias diluar kebiasaan2 sekolah2 pada umunya,yang cenderung menampilkan tarian atau musik dari daerah2 yang itu2 melulu.Dan ternyata instruktur Gondang mereka adalah Tarsan Simamora ??… Bangga and malu tak tertahan campur baur.

    Masih terbayang juga penolakan dari seorang “si boto adat” yang melarang Alkitab ditortorkan. Bukan bermaksud musyrik atau berhala.Namun kita ingin Alkitab sebagai sabda Tuhan Allah yang tertulis yang ada pada kita,kita taruh pada posisi yang proporsinal dan terhormat.Tidak ada bedanya seperti umat muslim menaruh Alquran diatas kepala,serta orang Yahudi mencium dan menjungjung Tauratnya. sudah saatnya orang Batak tidak malu lagi menggunakan instrumen gondang sebagai pengiring pada acara2 kebaktian (bagi yang kristiani).Memang hal ini sudah pernah saya lihat pada bebrapa huria di bebrapa gereja HKBP,walaupun porsinya masih sebatas seremonial semata. Kalau Katolik,saya mendapat kabar mereka telah terlebih dahulu dan selangkah lebih maju dari HKBP (maaf ).Tanpa memandang siapa kita,selama darah SI Raja Batak mengalir di nadi kita,selama marga leluhur kita masih tercantum dinama kita dan selama tona dan torsa leluhur kita masih relevan kita lakukan,…mari kita lestarikan warisan leluhur kita,dengan segala cara apapun yang kita tahu dan bisa kita lakukan. Semoga Mulajadi Nabolon,Tuhan yang telah menjadikan langit dan bumi ini memberkati! Horas,horas,horas!..

  63. Horas,
    Danau Toba adalah warisan kebudayaan orang kita batak. kebersihan dan keamanan sangat di harapkan peran nya.

    thank’s
    alex

  64. Ini hanya satu saran yang dapat dikembangkan berhubungan dgn pelestarian Kebudayaan/Kesenian Batak ditenggah-tenggah kehidupan masyarakat Batak/Indonesia di tanah Batak dengan mendirikan Akademi Kesenian Batak. Kurikulumnya dikaji dan diberikan masukan bersama sehingga mencapai hasil maksimum yang produknya dan dipasarkan ditingkat nasional dan internasional nantinya. Horas ma di Hita sudena Bangso Batak i.

  65. jika gondang batak kita tinggalkan, bisa jadi beberapa tahun ke depan negeri jiran malaysia akan mengklaim bahwa gondang/tortor adalah asli budaya mereka.
    sebaiknya kita tetap pelihara budaya asli dari opung2 kita terdahulu

    salam, candra
    balikpapan

  66. Sangat disayangkan kalau sampai Gondang Batak tercabut dari Kebudayaan Bangso Batak.

    Pemda harus pro aktif, untuk menyuguhkan gondang sabangunan kepada tamu2 dalam tanda kutip “Pejabat Eksekutif baik dr Pusat maupun Provinsi dan Turis Asing” yg datang secara rombongan ke Bona Pasogit.

    Pemda juga spy mengadakan Festifal gondang antar Kabupaten yg ada di Tapanuli.

    tks

  67. ikkon baen non mu do attong tulang .gambar ni bapak hu selagi the best of gondang on the world.asa songonna mantap

    **** leon ma jo gambarna tingki di amerika i….

  68. Ironis memang bila ternyata orang luar negeri lebih menghargai budaya/musik kita batak…Mereka lebih antusias mepleejari musik batak..
    sementara kita sendiri orang batak justru lebih asyik dengan musik modern, mmang tidak salah menyukai musik modern..tapi sebgai bngsa yang berbudaya, harus lah tetap menjaga dan mencintai musik etnict budaya kita..

    di kampus kami, (IT telkom bandung ) kami beberapa mahasiswa yang tergabung dalam TUROHA group…berbuat sebisa kami unutk menjaga kelstarian musik batak dengan membentuk grup musik batak…
    memang kemampuan bermusik kami tak seberapa, tapi kami tetap berusaha berbuat apa yang kami bisa…mudah2 na dengan cara ini musik batak akan tetap dicintai kula muda. lainnya..

    bila abang abang, lae, dongan semua berkenan kunjungi.

    http://www.facebook.com/TUROHA

    kami butuh bimbingan dari dongan semua yang cinta akan musik batak

    Horas mejuah juah jahowu..

  69. Baca tulisan sayya : NILAI-NILAI BUDAYA YANG HIDUP SEBUAH WARISAN BAGI GENERASI MUDA Budaya Bangso batak tidak ada duanya diseluruh dunia Dalihan natolu ,Bahasa Batak,Tulisan Batak Gorga Batak,Ulos Batak MUSIK BATAK GONDANG BATAK LAGU BATAK { O,Tano Batak } Ada lagi benderanya {bendera Sisingamangaraja } Keindahan Tanah Batak dilukiskan dalam lagu2 Batak : Tao(danau) Gunung (dolok) Rura (Lembah )Sungai (Aek) Sawah (Hauma) Pulau (pulo) Desa (Luat) Padi (Eme ) Anjuran saya sebagai oreng tua Tolong gabung Gondangnya Vicky Sarunenya Janes Butarbutar Sulingnya Martogi, tentang lagu : Harangan (hutan) ,Teluk dan Semenanjung di Danau Toba Kemudian saya anjurkan agar ketiga jago2 musik ini melihat (mengelilingi) Danau Toba dari Air ,dari Darat dan melihat dari Udara lihat Desa2 yang tertinggal sekitar Danau banding kan dgn Resort yg paling modern, Mari jangan ketinggalan dari Bali Ambon Manado dibidang Budaya ,terutama Musik / Gondang Boha roham Naipospos ?!! Horas Tondi Madingin Pir Tondi Matogu..

  70. Tingkat penghargaan terhadap gondang,perlu ditambah dan dimulai oleh pelaku, penikmat dan pecinta gondang, gondang like bones without meat. cepat atau lambat pasti tersiram panasnya modernisasi, untuk itu gondang harus dimodernisasi dengan menunjukkan orisinalitasnya.Orang selain suku batak pasti terperangah melihat gondang tetap bertahan dari segala kemajuan.Mari kira buat festival gondang khusus buat orang muda, dan mengistirahatkan orang tua/ahli dari peliknya masalah mewariskan.

  71. Terimakasih,semogasitus ini membangun pikiran kitasemua khususnya Batak yang berdomisili diBonapasogit dad umumnya perantau sudah tahu mahalnya seni,musik,budaya.pengetahuanpengobatan tradisi, dan banyak lagi,Bahkan Eropa mempustakakan yang mereka ambil dari Tanah Batak dan menyimpannya di Pustaka mereka.

  72. bahen hamu urutan maminta gondang tu pesta naposo dohot umpasana mulai sian gondang mula2 sahat tu naselesai.
    mauliate!!!!!!!!

  73. horas halak hita i !!!! saya paling suka gondang , alai lam leleng lam punah hubereng dibaen maju ni teknologi keyboard . malah kalo untuk gondang uning2n saya sendiri bisa martaganing dohot sulim dan sarune . cuma sekedar bisa dang gabe malo hian . alai gondang bolon dang boi bah …. au di matara pulau lombok do tinggal dohot keluarga jala adong do alat musik uning2an i di jabutta . ro be hita asa marsiajar . jadi denggan doi tung pe di paduhon dohot musik na maju atee ????

  74. Saya sangat mengapresiasi artikel ini, yang dibangun dari kepedulian seorang kaum cendekia yang begitu tinggi terhadap eksistensi dan kelangsungan budaya batak di bumi pertiwi yang kita cintai ini. Tentu langkah seperti ini perlu didukung oleh segenap masyarakat batak, khususnya oleh generasi muda dari suku batak.
    Saya pikir memang sangat ironis apabila sampai kepunahan itu terjadi, ini berarti bukan hanya budayanya saja yang akan hilang akan tetapi juga entitas diri dari suku batak itu sendiri. Alasannya adalah, ketika kita berbicara budaya berarti kita juga berbicara mengenai nilai-nilai universal yang melingkupi budaya itu sendiri, dan saling terkait secara holistik. Tinggal bagaimana merealisasikannya agar budaya tersebut tidak sampai punah dalam praktek nyata, maka ini yang perlu untuk dipikirkan bersama oleh semua masyarakat batak.
    Selain itu, adalah sangat salah kaprah bila anak muda sekarang lebih cenderung mengikuti life style masyarakat modern secara mentah-mentah, tanpa adanya filter penyaringannya. Oleh karena ketika individu itu sendiri bertinteraksi dalam pergaulan hidup masyarakat luas, ternyata yang dipertanyakan adalah asal, budaya, dan ciri khas apa yang dimiliki. Ini adalah realitas. Saya ambil contoh, ketika seorang bangsa Indonesia berkunjung kenegara lain, mereka pasti akan mempertanyakan apa yang akan saudara perkenalkan ? untuk menanggapinya, tidak mungkin saudara memperkenalkan apa yang sudah ada dalam negara itu, tapi apa yang mereka tidak miliki, itulah yang saudara perkenalkan ! Budaya batak contohnya.
    Semoga sharring pribadi saya ini, dapat memicu tumbuhnya kesadaran yang tinggi dalam generasi muda dari suku batak untuk menjaga dan menjadikan kebudayaan yang dimiliki sebagai aset berharga yang perlu untuk terus dilestarikan. Horas, botima.

  75. HORAS…
    salut banget dech bwt gondang batk,
    sayg y,d zaman skrg msh byk pr pemuda btk yg tdk peduli dgn hal ini…
    pd hal merklh peners selnjtnya.

    aq bangg d lhirkn mnjd orag btak…
    mju terus musik dn kebudayaan batk.

    mauliate..

  76. gondang Batak musik nami, gondana Batak gondang nami, ima musik tradisional hami akka halak Batak na ditinggalhon amang nami najolo…

    golu-goluhon ma gondang tai lae/amang..

  77. Salut sama Mark Kenyton yang mengambil Topik disertasi untuk Ph.D nya mengenai Gondang atau budaya batak. Saya coba searching di internet tapi belum temukan jejaknya. Ingin juga membaca Thesisnya. Saya yakin GOndang itu tetap ada karena Halak batak selalu mambahen Gondang sabangunan di Acara songon Pembangunan Greja, Saur matua natua tua, pesta tugu, Bona Taon Dll. Jadi unang pola marsak hamu ate ,,,,,

    Alai nangpe songoni adong tugasni hita sude, terutama asa tabudayahon Gondang ta i tarlumobi molo sarimatua natua2 gondang sabangunanma ta jou (alai molo tolap ni angka pinomparna do ate). Nahubereng memang godang naung beralih tu musik didok uning2an sian Eropah goarna. Piga2 mandokkon lebih meriah ninna jala mura ihuthonon iramana ( tortor gaya bebas mara maksudnya), alana molo gondang sabangunan adong do pakem siihuthononton nasopola be diparrohahon generasi sonari.
    Ondo huhilala si parrohahononta ” Membudayakan”. Ada semacam Tugas “engineering” atau perekayasaan agar mulai anak sekolah tidak hanya mencintai tetapi “marmudarhon” . Salah satu contoh yang menarik hati adalah yang di prakarsai PEMDA TOBASA Yaitu perlombaan Tortor Di Toba (saya baca dari Koran). Molo adong Halak kita naung dapot pasupasu hamoraon boi do huhilala dibantu Pemerintah daerah misalnya menyediakan hadiah nabalga (dalam nominal milyard), tarlumobi ditingki 17 Agustusan. Efeknya akan seperti ombak yang besar yang merambat sampai kemana mana…….

    Hal yang paling kecil yang bisa kita lakukan saat ini adalah manuhor Caset/VCD Gondang ….. jala di putar di bagastabe.. .. Taajari angka anangkonta mangurdot………

    HORAS…..

  78. saya sangat setuju dengan saran lae @ kharmel gultom bahwa gondang harus dimodernisasi supaya tidak punah, saya tambahkan disini bahwa arti modernisasi tersebut adalah dengan irama yang dipelihara dan makna arti gondang yang dihayati, tetapi dicoba dimainkan dengan peralatan modern seperti elektronik drum ataupun keyboard
    Horas

  79. Horas ma di hita sude..
    Gondang Batak warisan leluhur orang Batak….yang katanya kurang dihargai…?
    Oleh siapa..?
    Mungkin bukan kurang dihargai…tapi tidak adanya fasilitas alat yang orang umum bisa memakai / mempelajarinya.
    Apakah di Kampus / Perguruan Tinggi di Sumatera Utara / di Toba ada menyediakan alat gondang yang bisa dipakai mahasiswa sebagai kegiatan mahasiswa ?
    Seperti di Yogya,kampus menyediakan gamelan, yang dipakai untuk kegiatan mahasiswa . Untuk acara2 kampus mahasiswa menampilkan karawitan.
    Setiap mahasiswa yang mau, bisa mempelajari memainkan gamelan / karawitan. Adakah perkumpulan pemuda Batak yang mempunyai alat gondang..?
    Atau ada keluarga Batak yang mempunyai seperangkat gondang yang boleh dipakai untuk belajar dengan gratis…?
    Kalau gondang boleh mengiringi upacara gerejawi , apakah sudah ada gerja yang memiliki perangkat gondang…?
    Kalau wanita apakah boleh memainkan gondang ?
    Jadi mungkin bukan kurang dihargai…tapi belum ada yang mensosialisasikan kepada generasi muda Batak , bahwa gondang itu boleh dipakai oleh siapa saja dan kapan saja.
    Bahasa Batak….banyak orang yang bukan Batak belajar bahasa Batak .
    Mari kita suku Batak tetap melestarikan bahasa kita dan mempelajarinya untuk berbahasa Batak yang santun .
    Dan mari kita suku Batak memakai adat kita sebagai pengikat persaudaraan .
    Maaf kalau ada yang kurang berkenan dengan tulisan ini.

  80. Saya baru baca artike lni. Sangat menarik. Tgl 31 Augustus saya akan beri ceramah di Paroki St Michail di Pangururan. Ceramahnya tentang Gondang Saborngin, Gondang Lotung-lotung dan Gondang Mangongkal Holi dalam rangka kematian.
    Gondang saborngin tentu sangat menarik, karena menyangkut pengobatan dan hadatuon. aya pernah menyebutkaan ini Gondang Datu dan Gondang Begu.
    Sdr Mr Mark Kenyton, saya harap anda mau menerbitkan thesis hasil penelitian anda. Saya bisa bantu menerbitkannya melalui jasa baik teman saya yang juga menerbitkan buku2 saya tentang Batak. Boleh dalam bahasa Inggris juga.
    Bagi teman2 yang punya naskah gondang saya kira mari kita berkirim naskah dalam bentuk e-mail. Alamat saya boengboeng@yahoo.com atas nama Bungaran Antonius Simanjuntak. Di dalam buku saya yang terbit bulan Juni dan beredar Juli 2011 ada tulisan Pdt Dr Darwin Tobing tentang tortor dan gondang. Silahkan cari bukunya diseluruh Indonesia berjudul; Pemikiran Tentang Batak diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia, jl Plaju no. 10 Jakarta Pusat.
    Sampai disini saya sangat senang membaca komentar2 sdr semua.
    Salam horas
    BASimanjuntak (BAS)

  81. budaya kita ada d tangan generasi “muda”….
    ayo, ajak generasi muda brkarya dgn musik…
    ciptakan hal yg baru dengan gondang batak, dalam expresi, aspirasi, n kolaborasi musik yg brani….

  82. Horas di Hita saluhut na,,
    saya setuju seni dan budaya Batak tetap dilestarikan agar semua kalangan masyarakat khususnya Bangsa Batak baik tua maupun muda dapat mempelajari dan menggali potensi yang ada pada seni dan budaya tersebut,,
    untuk itu kami dari seniman muda Batak yg mempunyai wadah “KSBJ” (Keluarga Seni Batak Japaris/jalan parangtritis) dengan bermacam-macam sub-suku : Simalungun, Karo, Pakpak, Mandailing-Angkola, Toba, . yang berdomisili di Yogyakarta tepatnya “Bantul”
    sudah 2 kali mengadakan Festival kesenian Batak di Yogyakarta “HORAS JOGJA” tahun 2005 dan “BATAK BERKREASI” thun 2011.
    kami selaku anak muda yg ingin melestarikan dan memberi apresiasi kepada masyarakat Indonesia khususnya bangsa Batak untuk mencintai dan menghargai seni dan budayanya sendiri.
    menampilkan : “Opera Mini Batak”, musik tradisi Batak + musik Orkestra Barat, pameran seni Visual dengan mengangkat idiom Batak yaitu aksara Batak, tarian Batak Kontemporer,, disini kami mengekspresikan diri untuk mengasah kemampuan kami dalam bidang yg kami geluti, acara ini rencananya akan diadakan setiap tahunnya. (amng/inang, abg/kakak, adek, ini sekaligus promosi wadah kami supaya klo datang ke Jogja JANGAN LUPA MAMPIR ke Bantul untuk kita dapat Saling Mengenal)
    @Prof Dr Bungaran Antonius Simanjuntak: saya sudah baca buku2 amang dan saya sangat menyukai tulisan amang,,

    Horassss

  83. Horas Tao Batak,,,! Dengan renda hati saya memberikan sedikit berupa pesan. Sebelumnya terimakasih kepada orangtuakami maupun para senior yang setia dalam hal adat/warisan batak. Sangat jika lagu-lagu lama/ sejak pertama ali muncul para Trio-trio batak untuk dimunculkan kembali, mungkin ini sangat membantu, mengingat banyak orang batak merantau, supaya tidak terlupakan. Terimaksih atas tanggapannya kembali. Hpras

  84. Horas Tano Batak,,,! Dengan renda hati saya memberikan sedikit berupa pesan. Sebelumnya terimakasih kepada orangtuakami maupun para senior yang setia dalam hal adat/warisan batak. Sangat baik jika lagu-lagu lama/ sejak pertama kali muncul para Trio-trio batak untuk dimunculkan kembali, mungkin ini sangat membantu, mengingat banyak orang batak merantau, supaya tidak terlupakan. Terimaksih atas tanggapannya kembali. Mauliate

  85. Horas,,,,,!!
    Bukan tidak dihargai, hanya sajay sosialisai kurang. Dalam hal ini, tentunya dibentuk pertemuan-pertemuan singkat. Mauliate

  86. horas…..saya bangga jdi org batak,,swaktu saya putar lagu btak ,ada tman sya suku dayak & melayu,trnyata mereka suka dengar lagu batak…kalo saya udah brnyanyi mereka jadi ikut brnyanyi..horas ma dihita sude….

  87. tidak bisa di sangkal bahwa pada mulanya trdisi gondang, bius dan ulos kental dengan nilai2 mistis, karna memang nenek moyang kita adalah si pele begu. kehadiran gereja dianggab baik karna mampu membawa budaya okultisme ini ke pada peradapan yang Illahi…jadi kalau dulu seorang bius manortor tujuan nya untuk memanggil roh nenek moyang, maka sekarang akan lebih mulia lagi..karna setiap totor yg kita lakukan adalah wujud doa dan ucapan syukur bagi Kristus.
    jadi dohonon ma…” amang pargossi..asa mangaliat hami manomu2 hula nami (contoh) jala ikon manortor do hami di silas ni rohanami tu Debata di haroro ni hula2 nami i..baen damang ma..musik…..bla..bla….
    bukan kah ini …yg disebut…setiap lutut akan bertekuk…
    setiap karya peradapan seperti totor dan ulos tadi sebagai wujud penghargaan tertinggi kita sampaikan semuanya di hadapan Tuhan..
    Mauliate…

  88. YTH.TANO BATAK 15 0KTOBER 2012
    M.SILABAN STh
    Saya berasal dari desa Sideak Samosir dekat aeknatonang disebut sebuah danau diatas danau. Desa itu tahun 70an sangat primitif karena beberapa masyarakat masih menerima ajaran ilmu hitam setan,sifat elat, teal hosom dan pembual. Itulah desa itu dulu punya julukan Sideak utiutian,Sideak botobotoan
    dan Sideak ujarujaran.Desa tersebut masyarakat masa itu pada umumnya semua
    ritual nenekmoyang batak paham termasuk goddang batak.
    Saya adalah anak pendeta dan bapak kami melayani didesa itu.pengalaman saya selama tinggal didesa cukup lumayan khusus memantau ajaran ilmu hitam,
    sifat elat, teal, late, hosom, pembual dan ritual peninggalan nenek moyang kami antara lain mamele, martonggo,martolon atau buat kutukan mempersembahkan alat musik kepada berhala dan yang lainnya. Disamping rumah kami persis ada seorang punya talenta partaganing dan PANATEA apabila ianya martaganing dalam ritual margondang tidaklah jarang ada SIARSIARAN. Ketika kutanya partaganing itu tentang kenapa dia bisa membuat siarsiaran dan diberitahu dengan saya bahwa dia sudah diberi MULAJADI ANABOLON Roh MANATEA; MANATEA menurutnya ketika acara ritual berjalan dan ketika partaganing mengatakan EMMADAAA.. maka peserta tortor kontak dengan roh MANATEA diiringi alaunan perangkat alat gondang dan selanjutnya terjadi SIARSIARAN.
    Saya berpendapat mengapa gondang batak warisan nenek moyang sudah berkurang sanjungan? Generasi jaman sekarang sudah lebih cerdas daripada nenek moyang khususnya kecerdasan spritual. Saya mencermati pendapat sebagian orang batak mengatakan bahwa nenek moyang kita orang batak jaman dulu sudah menyembah Tuhan karena sudah menyembah OPPU MULAJADI NABOLON,dalam hal ini masih abu abu mengapa?.
    Menurut saya OPPUMUALAJADI NABOLON bukan TUHAN karena ada
    istilah pembuktian mengatakan “taridado hau sian parbuena’. Dalam hal ini jelas ritual jaman doeloe ada istilah Martonggo,martolon disebut mengutuk, siarsiaran dan sebagainya mengatas namakan MULAJADINABOLON. Dan ketika ritual margoddang sealalu ada permintaan penghormatan yaitu : Amang pardoal pargossinami pariddahan nasuksuk parloppan natabo baen Damangmajolo goddang mulamulai elekeleknami tu OPPUMULAJADI NABOLON, setelah selesai alunan gondang ini kemudian “Nunga dibaenho amang goddang mulamulai baen damangma muse goddang tu amatta DEBATA. Di sini lebih jelas bahwa Oppu Mulajadi nabolon BUKAN Tuhan. Jadi Oppu Mulajadinabolon masih abuabu dan bisa sijahat.
    Menurut pelajaran dan pengajaran yang saya terima dari ajaran umat
    nasrani mengenai SIJAHAT:
    Asal usul sijahat :
    Pada mualanya Tuhan menciptakan langit dan bumi.Pada penciptaan bumi
    si jahat masih dalam sorga bersama TUHAN dan para malaikat dan sijahat bernama Lucifer. Lucifer punya andil di sorga mengkoordinir sangkor pujian penyembahan kepada Tuhan.Lucifer tau percis arti,makna dan nilai nilai sangkor pujian penyembahan termasuk suara musik.
    Kemudian Lucifer diusir dari sorga karena berbuat dosa.Pada waktu Lucifer menduduki bumi lalu mengacau bumi kemudian dikurung oleh Tuhan dan kelak akan diadili namun roh Lucifer ada diudara. Ketika penangkapan Lucifer bumi mendapat sial menjadi samudra raya dan menjadi gelap gulita menutupi samudra raya.Alkitab bahasa batak lebih jelas menulis ” Dungi tarulangma tanoi gabe halongonan jala holom diatasni akka lungi “. kamus batak mengartikan kata kata TARULANG adalah suatu lahan tanah yang sebelumnya diolah dan atau ada pengurusnya kemudian tidak ada lagi atau terlantar. Sebelum dunia menjadi samudra raya dan gelap gulita menutupinya atau sebelum jaman ADAM.
    sesungguhnya bumi sudah ada isinya tumbuhan,binatang,ikan dan mahluk berbentuk manusia kemudian daratanpun dan terang sudah ada.Penemuan para ilmuwan tidaklah jauh berbeda dengan Alkitab yang menjelaskan hasil penelitian mereka mengatakan bahwa umur bumi ini sudah berjuta juta tahun dan
    penemuan ilmu perfosilan menemukan tulang belulang yang telah berumur
    berjuta juta tahun. Memang umur ADAM belum berjuta juta tahun tapi kita
    haruslah bisa cermat mengartikan ketika Tuhan menciptakan ADAM jelas dikatakan “mari kita ciptakan manusia ” MENURUT GAMBAR DAN RUPA KITA ”
    dan kemudian Tuhan menghembuskan nafasNya pada lobang hidung ADAM dan menjadi manusia yang sempurna dan manusia yang punya roh.
    Disini saya mengartikan bahwa sebelum manusia ADAM sudah ada
    makhluk berbentuk manusia tapi tidak segambar denga Tuhan dan tidak punya
    roh dan hanya memiliki tubuh dan jiwa sama seperti mahluk binatang tidak mempunyai roh.Sebelum Lucifer ditangkap dari bumi Lucifer tidak tunduk lagi
    sama Tuhan melainkan mau menguasai bumi dan segala isinya dan mau melampaui Tuhan termasuk Lucifer menginginkan pujian penyembahan serta penyembahan perangkat musik, karena Lucifer paham nilai – nilai pujian penyembahan sang kor termasuk pujian dengan alat perangkat musik.
    Saya berpendapat bahwa nenek moyang kami sebelum misionaris masuk tanah BATAK bawa kabar gembira firman Tuhan bahwa nenekmoyang kami itu diarahkan roh Lucifer baik dengan sajian seperti mamele,mengalunkan bunyi bunyian musik untuk sijahat dan bahkan mengutuk, bersumpah, elat, teal, late,
    hosom dansombong kepada manusia ciptaan Tuhan.Lucifer juga sangat dahsyat menggunakan covernya pada era zaman dulu dan era zaman sekarang supaya manusia menyembahnya dan manusia menghujat Allah.Saya mengamati cover Lucifer era nenek moyang kami bahwa Lucifer melakukan penyusupan pada bidang sosial,budaya,ekonomi,kesehatan dan power kelompok manusia.
    Era masa kini Lucifer sudah semakin canggih sesuai berkembangnya zaman khususnya penyusupan masuk dari lini pemerintahan,hukum, komunikasi, media massa dan elektronik, dunia hiburan, ekonomi,gereja yang dIkendalikan oleh roh dan keharmonisan keluarga.Lucifer berusaha mengacau lini tersebut sekuat fikiran
    dan upaya berbagai macam hingga Lucifer akan berkata ” Silahkan manussia berfikir sendiri,mengambil kesimpulan sendiri ” menghujat ALAH dan menyembah Setan.Kesimpulan dan saran saya khususnya bagi para sobatku supaya selalu kuat berdoa dan menyembah kepada Tuhan pencipta langit dan bumi.Kita
    doakan bangsa kita tercinta Indonesia biar terkendali perintahan, hukum, komunikasi, media massa dan elektronik, dunia hiburan, ekonomi, gereja yang dikendalikan oleh roh dan keharmonisan keluarga.

    ,

    .

Tinggalkan komentar